Vostochniy, Padang Pasir di Tengah Oasis

Saya pergi ke Vostochniy terlebih dulu sebelum terbang ke Baikonur. Penerbangan saya dari Moskow ke Blagoveshchensk dilakukan pada sore hari dengan durasi sekitar tujuh jam. Alih-alih tidur, saya malah memandangi perubahan awan dan mentari yang kemerah-merahan dari jendela hampir sepanjang waktu.
Sesampainya di bandara, kami mengendarai mobil melewati jalanan yang bergelombang selama empat jam menuju kota terpencil Uglegorsk. Tupai hitam dan kelinci abu-abu saling berkejaran di jalan. Kami berhenti di tebing curam Sungai Zeya. Pemandangan yang tersaji di hadapan saya benar-benar mengesankan.
Hari berikutnya, kami segera menuju area konstruksi Vostochniy, 20 menit perjalanan melalui jalanan yang penuh debu. Para pekerja konstruksi, yang sudah terbiasa menerima diinspeksi, tak memedulikan kami. “Apa yang hendak Anda lihat?” tanya seorang lelaki yang rambutnya sudah memutih saat bertemu dengan kami di area tersebut. “Benar-benar tak ada apa-apa di sini, hanya pagar, pasir, anjing….” Namun, landasan penluncuran sudah menjulang di atas pasir. Dan bangunan pertama di kota masa depan Tsiolkovsky telah didirikan di desa tersebut.
Sejarah eksplorasi luar angkasa yang baru sedang ditulis di sini. Kehadiran Kosmodrom Vostochniy membuat Rusia dapat mengakses luar angkasa secara independen. Kelak, kosmodrom ini akan menjadi pusat penelitian antariksa utama dunia dan menciptakan kesempatan baru bagi pengembangan Timur Jauh Rusia serta mendorong industri antariksa Rusia. Namun, tanggal peresmian kosmodrom terus diundur dan prosesnya sendiri dikelilingi oleh skandal terkait penggelapan dana pembangunan.