TNI AU Terima Kapal Canggih KRI Teluk Bintuni
KRI Teluk Bintuni

TNI AU Terima Kapal Canggih KRI Teluk Bintuni

KRI Teluk Bintuni-520, diserahterimakan dari PT DRU kepada Kementerian Pertahanan dan diteruskan kepada MabesTNI dan TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) sebagai pengguna, Rabu 17 Juni 2015 di galangan PT. Daya Radar Utama (DRU), Lampung, Sumsel.

Serah terima kapal angkut tank berteknologi canggih tersebut disaksikan langsung Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi. KRI Teluk Bintuni-520 dalam penyelesaiannya juga melibatkan anak bangsa lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS).

Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembangunan KRI Teluk Bintuni-520 merupakan bagian program pembangunan kekuatan pertahanan untuk mewujudkan kekuatan pokok minimal atau Minimum Essential Forces (MEF). Selain itu KRI Teluk Bintuni-520, juga untuk memperkuat TNI AL dalam mendukung program pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Ditambahkannya, pembangunan KRI Teluk Bintuni-520 yang dilaksanakan oleh PT. DRU sebagai salah satu bentuk pembinaan pemerintah terhadap kemampuan industri dalam negeri sebagai upaya mengurangi ketergantungan negara lain dalam pengadaan alutsista di masa mendatang. KRI Teluk Bintuni-520 ini diproyeksikan memperkuat jajaran Komando Lintas Laut Militer TNI AL (Kolinlamil).

Siaran pers Kemenhan menyebutkan, spesifikasi kapal angkut tank ini terbuat dari baja khusus pada bagian hulu (lambung). Baja khusus tersebut diperoleh dari PT. Krakatau Steel Tbk. Kapal ini dirancang untuk dapat mengangkut Tank MBT Leopard TNI AD dan Tank BMP-3F Marinir. KRI Teluk Bintuni-520 memiliki spesifikasi panjang 120 meter, lebar 18 meter, tinggi 7,8 meter dan draft tiga meter serta memiliki ketahanan di laut (endurance) 20 hari dengan daya angkut 10 Tank MBT Leopard, 476 orang (crew + pasukan) dan 1 unit helikopter.

Disamping itu, kapal ini mampu menjelajahi laut pada kondisi laut yang terburuk dengan jarak jelajah 7200 mil laut. Setelah diserahterimakan, kapal ini akan dioperasikan mendukung pergeseran materiil maupun personil di bawah jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Diharapkan adanya kapal tersebut mobilitas atau pergeseran materiil dan personel TNI dari satu daerah ke daerah lain semakin lancar. Kapal tersebut merupakan kapal kelas Landing Ship Tank pertama yang diproduksi Industri dalam negeri, sehingga ke depan untuk produk Kapal Landing Ship Tank yang berikutnya akan semakin baik dan sempurna.