Putin Kembali Bikin NATO dan Amerika Berang

Putin Kembali Bikin NATO dan Amerika Berang

putin

Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengatakan negaranya akan menambah jumlah senjata nuklir dengan lebih dari 40 peluru kendali antarbenua pada tahun ini mendapat reaksi keras dari NATO dan Amerika. Aliansi Atlantik Utara menyebut pernyataan itu sebagai “penghasutan perang”. Sementara Washington mengatakan sebagai “langkah mundur”.

Pernyataan petinggi Kremlin tersebut muncul ditengah kejengahan Rusia terhadap laporan rencana AS menambah persebaran militernya di Eropa Timur.

“Pada tahun ini, kekuatan nuklir kami akan bertambah dengan lebih dari 40 peluru kendali balistik antarbenua baru, yang mampu mengatasi sistem pertahanan anti-rudal, bahkan yang paling canggih, ,” kata Putin pada pembukaan pameran perangkat keras militer di luar Moskow.

Amerika Serikat menyuarakan keprihatinannya dan menyebut tindakan tersebut sebagai langkah mundur, yang mengingatkan kepada peristiwa Perang Dingin.

“Kami sudah bekerja sama sejak tahun 1990-an ke depan sehubungan dengan penghancuran senjata nuklir yang berada di wilayah bekas Uni Soviet. Dan tak seorang pun ingin melihat kita melangkah mundur,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. “Tak seorang pun ingin kembali kepada kondisi semacam Perang Dingin,” katanya.

Sedangkan Pemimpin NATO Jens Stoltenberg mengatakan pernyataan Putin adalah bagian dari pola perilaku berbahaya yang dilakukan oleh Moskow. “Penghasutan perang dengan nuklir oleh Rusia tidaklah tepat, tidak stabil dan itu berbahaya,” kata Stoltenberg.

Putin mengatakan bahwa Rusia hanya mempertahankan jika merasa terancam dan menuduh NATO memulai masalah dengan “datang ke perbatasan [Rusia]”.

Rusia diperkirakan memiliki 7.500 hulu ledak nuklir, menurut Institut Studi Perdamaian Internasional Stockholm, di mana 1.780 di antaranya digunakan pada rudal atau pangkalan militer. Jumlah ini jauh jika dibandingkan dengan Amerika yang memiliki sekitar 7.300 hulu ledak, di mana 2.080 di antaranya digunakan. Lantas kenapa Rusia cuma menambah 40 saja mereka berang?