FA-50 Sukses, KAI Yakin Bersaing di Amerika

FA-50 Sukses, KAI Yakin Bersaing di Amerika

fa-50

Korea Aerospace Industries (KAI) mengatakan pesawat tempur ringan FA-50 harus mendapatkan izin operasional akhir di angkatan udara Korea Selatan pada akhir 2016.

Angkatan udara Korea Selatan sudah memiliki satu skuadron operasional jenis ini dengan 20 pesawat. Pada akhir tahun 2015 skuadron kedua harus dibentuk,  kata Sang Choi, wakil presiden & manajer umum di departemen pemasaran internasional perusahaan.

FA-50 adalah varian bersenjata dari jet pelatih canggih T-50, KAI mengembangkan bersama dengan Lockheed Martin. Varian lainnya termasuk TA-50, varian bersenjata ringan dari pesawat asli, dan T-50B, yang dioptimalkan sebagai pesawat kinerja. T-50B adalah operasional dengan tim aerobatik Korea Selatan, Black Eagles.

KAI tidak mengungkapkan secara rinci order FA-50, namun Seoul mungkin akan mengambil sekitar 60-100 pesawat untuk menggantikan 150 Northrop F-5 tua.

Choi mengatakan Filipina telah memerintahkan 12 FA-50 pada tahun 2014, akan mulai menerima pesawat pada akhir 2015. Irak, juga memesan 24 pesawat yang ditunjuk sebagai T-50IQ pada akhir 2013, dan akan menerima 12 pesawat pertama di awal 2016 .

Dia juga menambahkan Indonesia telah menerima semua pesananyang berjumlah 16 dari T/A-50, dan integrasi dari jenis ini ke angkatan udara negara itu berjalan dengan baik. “Kami bekerja sangat erat dengan mereka dan hal-hal yang berjalan lancar,” katanya.

Choi juga tetap yakin peluang T-50 di persaingan untuk pesawat latih USAF untuk menggantikan Northrop T-38. Pesawat ini kemungkinan menghadapi persaingan dari tiga pesawat, dua di antaranya adalah desain clean sheet.

General Dynamics / Alenia Aermacchi akan menawarkan T-100, yang dimodifikasi dari M-346. Sementara Boeing telah bekerja sama dengan Saab dan Unit Scaled Composites Northrop Grumman yang akan mengembangkan pesawat baru.

“T-50 adalah pesawat yang terbukti dalam produksi, sementara pesawat baru akan menyebabkan waktu yang lebih lama memimpin dan biaya yang lebih tinggi,” kata Choi sebagaimana dikutip IHS Jane Selasa 16 Juni 2015.