Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan sebanyak 36 dari 91 jet tempur Typhoon dan 39 dari 96 Tornado harus berhenti opersai sementara untuk perbaikan. Artinya dari tiga pesawat satu di antaranya tidak bisa terbang. Sumber Royal Air Force (RAF) mengatakan kampanye di Irak, Afghanistan dan Libya telah menguras kekuatan pesawat tempur mereka.
Sejumlah Tornad buatan 1978 telah mengambil bagian dalam serangan ke ISIS di Irak dan hampir tiap hari melakukan misi penyerangan. Akibatnya beban kerja Tornado melonjak drastis.
Seorang sumber sebagaimana dikutip The Express Senin 15 Juni 2015 mengatakan: “Tornados datang ke akhir hidup mereka. Mereka memerlukan peningkatan pemeliharaan dan upgrade untuk menjaga mereka di udara. Mereka telah mengambil peran serangan yang nyata.”
“Tapi apa yang akan benar-benar khawatir petinggi militer adalah jumlah Typhoon yang harus didasarkan. Satu dari tiga pesawat harus menjalani berbagai perbaikan.”
