Kekuatan geostrategis langit tidak jatuh karena AS tidak memepatkan satu kapal induk pun di kawasan Teluk Persia selam musim gugur ini. Pesawat darat akan melakukan pekerjaan dengan baik untuk menyerang ISIS. Analis mengatakan kapal yang lebih kecil lebih cocok untuk head to head dengan Iran dalam batas-batas yang ketat dari Teluk.
“Ini bukan gambaran kelemahan Amerika,” kata Tony Cordesman, analis militer legendaris di Pusat Studi Strategis dan Internasional. “Anda memiliki kehadiran kapal induk besar di satu titik karena Anda terbang sorti ke Afghanistan, [dan] setelah beberapa saat orang menganggap menempatkan kapal induk di sana sebagai keharusan.”
Tapi “carrier gap” atau kekosongan kapal induk di Teluk ini merupakan sebuah simbol dan gejala tentang masalah yang lebih dalam di Washington. “Angkatan Laut dan Departemen Pertahanan harus bekerja sama untuk memecahkan masalah taktis [di Teluk], tapi Kongres dan rakyat Amerika harus memecahkan masalah strategis yang lebih besar dengan menyediakan Angkatan Laut dengan sumber daya yang dibutuhkan,” kata ketua Subkomite Kekuatan Laut Kongres Randy Forbes mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip Breaking Defense 9 Juni 2015.
Tetapi masalah yang ada jauh lebih besar daripada anggaranyang dimiliki,. Mereka mulai dengan slowdowns secara kronis dalam proses pengadaan senjata, yang terakhir memberikan kapal induk terbaru Angkatan Laut, teknologi tinggi USS Gerald Ford. Tetapi kapal ini belum beroperasi.