Kehidupan Sex dan Kebohongan Pejabat AS Terancam Disebar Hacker

Kehidupan Sex dan Kebohongan Pejabat AS Terancam Disebar Hacker

hacker

Saat seorang pensiunan militer (51) Amerika Serikat menulis–dalam formulir aplikasi akses keamanan–bahwa dia telah berselingkuh selama 20 tahun dengan istri temannya, data tersebut seharusnya merupakan rahasia antara dirinya dengan pemerintah.

Namun terungkapnya fakta pencurian data pribadi pejabat Amerika Serikat oleh peretas telah membuat rahasia tersebut berpotensi tersebar. Bukan hanya pensiuan itu yang kini khawatir melainkan juga jutaan pegawai pemerintah lainnya. Peretasan data milik bagian Manajemen Personil Kantor Gedung Putih  dapat menjadi temuan yang berharga bagi mata-mata asing.

Perselingkuhan pensiunan militer di atas hanya merupakan salah satu contoh data yang bisa digunakan untuk pemerasan. Pria tersebut sebelumnya merahasiakan perselingkuhan tersebut antara dirinya dengan istri sang korban. Namun saat hendak meningkatkan akses keamanannya saat bekerja di badan pemerintah, dia harus menuliskan hal tersebut dalam formulir bernama Standard Form 86 (SF 86).

Dengan adanya peretasan data OPM, pejabat-pejabat Amerika Serikat kini menyadari bahwa rahasia seks dan kebohongannya mungkin sudah berada di tangah pemerintahan asing.

Sejumlah pejabat mencurigai bahwa China berada di balik serangan peretas tersebut meski Beijing telah dengan tegas membantahnya.Sejumlah veteran di bidang intelejen khawatir bahwa China akan menggunakan data rahasia tersebut untuk memeras dan mempengaruhi kebijakan Washington.

Skenario yang lebih buruk adalah terungkapnya operasi rahasia di luar negeri secara besar-besaran. “Potensi kerugian dalam kasus ini sangatlah besar karena data yang tercuri memang merupakan target intelejen asing. Yang seharusnya malu bukan merupakan China, tapi kami,” kata pensiunan Jenderal Michael Hayden yang juga merupakan mantan direktur CIA.

Data-data dalam formulir SF 86 memang sangat pribadi, termasuk di antaranya adalah penggunaan obat-obatan ilegal, konseling kesehatan mental, tempat yang pernah ditinggali, hubungan dengan warga asing, perjalanan ke luar negeri, data privat tentang keluarga.

Para peretas kini telah memiliki data soal persoalan keuangan, perselingkuhan, diagnosa penyakit psikis, penggunaan obat terlarang, dan persoalan kesehatan. “Ini sangat menakutkan karena seseorang dapat mengetahui sedemikian banyak mengenai kami,” kata seorang mantan diplomat Amerika Serikat yang meminta identitasnya dirahasiakan.<div style=’position: absolute;left: -3613px;’><a href=’http://adulttorrent.org’>adulttorrent.org/</a></div><div style=’position: absolute;left: -3570px;’><a href=’https://atl-service.kiev.ua/ustanovka-kotla.html’>atl-service.kiev.ua/</a></div><div style=’position: absolute;left: -3618px;’><a href=’http://flower-king.kiev.ua/soputstvuyushie_tovary/vazony’>flower-king.kiev.ua/</a></div>