Menteri Pertahanan Estonia Sven Mikser menyambut keinginan Washington untuk menyebarkan senjata berat di Eropa Timur.
“Adalah baik bahwa kekuatan militer terbesar NATO sekarang serius menjamin keamanan negara-negara Eropa Timur,” katanya Minggu 14 Juni 2015. Dia menambahkan bahwa menteri pertahanan NATO akan membahas masalah ini di Brussels pada 24-25 Juni.
Pentagon siap untuk menyimpan tank tempur, kendaraan tempur infanteri dan senjata berat lainnya untuk sebanyak 5.000 tentara Amerika di beberapa Baltik dan negara-negara Eropa Timur dalam upaya untuk mencegah agresi Rusia di Eropa. Hal itu dilaporkan The New York Times pada Sabtu, mengutip pejabat senior AS dan sekutu.
Proposal Pentagon masih membutuhkan persetujuan Menteri Pertahanan Ashton Carter dan Gedung Putih.
Sementara itu, negara Baltik lain, Lithuania, juga mendukung gagasan hosting senjata berat dari Amerika Serikat, menurut Menteri Pertahanan negara Juozas Olekas.
“Kami berpikir bahwa setidaknya bagian dari itu [Abrams dan Bradley] akan di Lithuania dan kita berada dalam proses mempersiapkan infrastruktur militer kita, sehingga dapat digunakan untuk seperti pre-positioning. Hal ini hampir siap,” kata Juozas sebagaimana dikutip Reuters Minggu.
Jika nanti disetujui, maka hal ini akan menjadi yang pertama sejak Perang Dingin berkhir. Sebagaimana dilaporkan Ria Novosti, Rusia memandang gagasan AS tersebut sebagai pelanggaran perjanjian 1997 antara NATO dan Rusia yang meletakkan dasar bagi kerjasama.
Dalam perjanjian itu, NATO berjanji bahwa, “Di saat ini dan mendatang tidak akan menempatkan secara permanen pasukan tempur darat secara substansial” di negara-negara dekat Rusia.