Pemerintah Brazil telah secara drastis mengurangi dana yang akan dipinjam dari Swedia tahun ini untuk membayar kesepakatan jet tempur dengan Saab. Tetapi pembicaraan untuk menurunkan suku bunga sedang berlangsung, kata kementerian pertahanan Swedia, Kamis 11 Juni 2015.
Untuk mengurangi biaya pendanaan di tengah-tengah krisis fiskal, Brasil telah dipotong dari kredit dari US$318 juta menjadi hanya 200 juta yang akan diambil tahun ini dari lembaga SEK kredit ekspor Swedia. Hal tersebut disampaikan juru bicara SEK Rabu mengkonfirmasi pernyataan Menteri Pertahanan Jaques Wagner.
Kegagalan untuk menyepakati pembiayaan untuk kontrak bisa memaksa Brasil dan Saab untuk menegosiasikan penjualan US$5,4 miliar untuk 36 jet tempur Gripen. “Pemerintah Swedia memahami situasi fiskal Brasil dan telah setuju untuk ini,” kata juru bicara itu terkait pemotongan pembiayaan untuk tahun 2015.
Dia mengatakan Swedia belum sepakat untuk menurunkan suku bunga yang ditetapkan dalam kontrak penjualan ditandatangani tahun lalu dan negosiasi terus dilakukan.
Wagner mengatakan kepada media Brasil bahwa Brasil harus mengurangi biaya pembiayaan kesepakatan Saab Gripen karena pembekuan anggaran yang dikenakan di agenda penghematan Menteri Keuangan Joaquim Levy.
Menteri Perusahaan Swedia Mikael Damberg berada di Brasilia pekan lalu untuk membahas dengan Levy dan Wagner tentang kontrak pembiayaan yang harus disimpulkan oleh 24 Juni, delapan bulan setelah pesawat kesepakatan ditandatangani.
Wagner sebagaimana dikutip Reuters mengatakan negosiasi atas biaya pendanaan tidak akan membatalkan perjanjian secara keseluruhan untuk memperbaharui armada tempur Angkatan Udara Brasil dengan Saab Gripen.
Seorang juru bicara SEK di Stockholm, Edvard Unsgaard, kata lembaga itu telah mengajukan tender untuk kesepakatan pembiayaan dengan Brazil, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut karena kontrak belum selesai.
Sementara Saab mengatakan Brazil dalam negosiasi dengan SEK pada paket pembiayaan dan perusahaan itu bukan bagian dari pembicaraan. Petugas pers Saab, Sebastian Carlsson mengatakan ia berharap kesepakatan utama yang ditandatangani pada bulan Oktober tetap berjalan seperti yang direncanakan. “Kami tidak tahu apa-apa [tentang kredit],” katanya.
Gripen pertama harus disampaikan ke Brasil pada 2019. Saab berencana untuk mendirikan sebuah jalur perakitan Brasil guna memproduksi jet tempur hingga 2024.