Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui kemungkinan penjualan sistem pertahanan rudal balistik Aegis dan peralatan militer lainnya ke Korea Selatan dengan jumlah US$ 1,9 miliar (sekitar Rp24,7 triliun). Defense Security Cooperation Agency (DSCA) Amerika mengatakan dalam siaran pers, Selasa 9 Juni 2015.
DSCA menjelaskan rencana penjualan sistem rudal Aegis akan meningkatkan kebijakan luar negeri AS dan keamanan nasional. Selain itu, akan meningkatkan kemampuan kapal angkatan laut Korea Selatan untuk mempertahankan diri dari kemungkinan agresi dan melindungi jalur komunikasi, katanya.
DSCA juga menyatakan penjualan tidak akan mengubah keseimbangan militer di Pasifik atau berdampak buruk pada kesiapan pertahanan AS.
“Departemen Luar Negeri telah membuat tekad menyetujui kemungkinan penjualan ke Republik Korea Sistem Aegis dan peralatan yang terkait, suku cadang dan dukungan logistik untuk perkiraan biaya U$1,9 miliar,” kata siaran pers.
Pada bulan Maret 2015, kontraktor pertahanan AS dan Korea Selatan menandatangani dua penawaran utama untuk rudal udara ke udara Stinger untuk helikopter Apache. Kontraktor pertahanan AS juga menandatangani kontrak US$769 juta untuk meng-upgrade sistem pertahanan rudal Patriot Korea Selatan.
Cina dan Rusia telah menyatakan kekhawatiran bahwa penggelaran sistem pertahanan rudal AS di Pasifik mengancam keamanan mereka. Cina khusus keberatan, mengatakan sistem pertahanan rudal balistik Aegis bisa membahayakan jera strategis.
