Vietnam menolak permintaan Amerika Serikat untuk menghentikan kegiatan reklamasi lahan di Laut China Selatan.
“Kami memiliki beberapa kegiatan untuk meningkatkan dan mengkonsolidasikan pulau yang berada di bawah kedaulatan kami. Kami tidak memperluas pulau, kami hanya konsolidasi untuk mencegah erosi karena gelombang,” kata Menteri Pertahanan Vietnam Phung Quang Thanh setelah pembicaraan pada hari Senin 1 Juni 2015.
Sebelumnya Menteri Pertahanan AS Ashton Carter meminta reklamasi pulau di Laut China Selatan dihentikan selama-lamanya. Hal itu disampaikan dalam pertemuan puncak keamanan di Singapura, Sabtu.
Vietnam juga memiliki tentara yang ditempatkan di 21 pulau dan terumbu karang di wilayah yang disengketakan, menurut Thanh. Sebuah sumber militer AS mengatakan kepada Reuters dan dikutip Ria Novosti bahwa Carter tidak menerima penjelasan atas apa Vietnam menganggap pemeliharaan terhadap ekspansi baru.
“Di pulau-pulau tenggelam, kami hanya membangun rumah-rumah kecil, yang dapat menampung beberapa orang dan kita tidak berkembang. Ruang lingkup dan karakteristik pekerjaan kami adalah murni sipil,” tambah Thanh.
Sebelumnya China juga menolak mentah-mentah seruan Amerika. Beijing menyebut reklamasi adalah hak China untuk membangun wilayahnya. Reklamasi pulau tidak ada bedanya dengan pembangunan jalan atau jembatan di China.
Carter juga menjanjikan US$ 18 juta untuk Vietnam untuk membeli kapal penjaga pantai. AS melarang penjualan senjata ke Vietnam tidak terkait dengan keamanan maritim atau pengawasan atas apa yang AS menganggap “hak asasi manusia” masalah Vietnam.
Kedua negara juga membahas kerjasama untuk membersihkan residu dari Agen Oranye, sebuah defoliating agen beracun AS tersebar di Vietnam selama 1955-1975 perang kedua negara.
Penggunaan Agen Oranye, karena dilarang oleh Konvensi Jenewa, yang menyebabkan jutaan warga Vietnam menderita masalah kesehatan termasuk cacat dan cacat lahir. Residu dari agen terus mencemari lahan pertanian Vietnam dan menimbulkan ancaman bagi warga di dekatnya dan pasokan pangan negara.