Angkatan Udara India akan melakukan kajian keselamatan armada Su-30MKI mereka menyusul serangkaian kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir. Sumber: Sirpa Air
Sebuah tinjauan tingkat tinggi dari lebih dari 200 pesawat Su-30MKI dijadwalkan akan diadakan dalam beberapa hari mendatang, dengan Menteri Pertahanan Manohar Parrikar membahas masalah dengan kepala IAF Marsekal Arup Raha dan perwira senior lainnya.
Ulasan ini mengikuti kecelakaan dari Su-30MKI selama latihan di timur jauh negara itu. Sejak menerima Su-30MKI pertama pada tahun 2002, IAF telah mengalami enam kecelakaan. Baru-baru ini, armada itu digrounded menyusul ejeksi tanpa perintah pada pesawat kursi ganda yang terjadi pada bulan Oktober 2014. Temuan penyelidikan atas insiden yang belum diungkapkan.
Dengan Su-30MKI yang membentuk hampir sepertiga dari armada jet cepat IAF, Parrikar dikutip oleh India Zee Berita mengatakan, “Kami tidak menggrounded armada. Kita tidak bisa melarang terbang pesawat setelah setiap kecelakaan. ”
Sebagaimana dilansir IHS Jane Selasa 26 Mei 2015 IAF telah menerima 205 dari 270 pesawat Su-30MKI diharapkan, dengan pengiriman direncanakan akan sampai 2019. Dari 270 tersebut, 222 sedang dirakit oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) di India. Sebanyak 10 skuadron sejauh ini telah dilengkapi dengan jenis ini.
Dengan banyak pesawat tua yang akan pensiun Su-30MKI akan segera menjadi pesawat tempur yang paling banyak layanan ini. Di masa depan, pesawat itu akan menjadi tulang punggung kemampuan tempur IAF bersama dengan Dassault Rafale dan Tejas.