E-7A Wedgetail Australia Capai Kemampuan Operasional Akhir
E-7A Wedgetail

E-7A Wedgetail Australia Capai Kemampuan Operasional Akhir

raaf E-7A Wedgetail

Sebanyak enam pesawat airborne early warning & control (AEW&C) Boeing E-7A Wedgetail Australia telah dinyatakan mencapai kemampuan operasional akhir atau final operational capability (FOC).

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Australia Pertahanan  mengatakan bahwa pesawat telah terbukti efektif mendukung misi Operasi Okra – kontribusi Australia untuk memerangi ISIS – dengan lebih dari 100 sorti dengan 1.200 jam terbang

Departemen Pertahanan juga mengatakan platform AEW & C yang berbasis pada Boeing 737 memberikan kontribusi besar dalam mendukung upaya pencarian MH370 Malaysia Airlines 777 yang diyakini telah jatuh di Samudera Hindia pada Maret 2014.

“Pesawat dengan radar canggih multi peran itu memberikan kemampuan Angkatan Udara untuk survei, komando, kontrol dan mengkoordinasikan opersai udara, laut dan darat secara real time,” kata Gavin AVM Davies.

Departemen Pertahanan juga telah menunjukkan sistem satelit baru dipasang di atas kapal salah satu pesawat airlifters strategis C-17A yang memungkinkan untuk streaming video gerak penuh dari pesawat tanpa awak Heron buatan Israel Aerospace Industries dari jarak 2.000 km jauhnya. Video ini diakses oleh kedua awak pesawat dan penumpang.

Departemen Pertahanan Australia mengatakan kemampuan tersebut akan melayani sejumlah peran. Dalam perang bisa digunakan untuk melihat posisi musuh, sementara di masa damai itu akan membantu awak menilai daerah yang terkena bencana nasional.

Database Flightglobal menunjukkan RAAF mengoperasikan enam C-17A, dengan dua pesawat tambahan pada pesanan.