Samantha Lewthwaite, 31, menjadi wanita paling dicari setelah dilaporkan membunuh 400 orang selama terlibat dalam kelompok jihad teror Al-Shabaab. “Wanita ini iblis, tapi dia juga seorang operator yang sangat pintar,” kata seorang kepala keamanan di Kenya kepada The Mirror Selasa 19 Mei 2015.
Kabar terbaru, wanita kelahiran Irlandia Utara, yang dijuluki “Janda Putih” itu terlibat dalam serangan pada April 2015 di Universitas Kenya yang menewaskan 148 orang. Menurut seorang perwira pada pasukan keamanan Somalia, alumnus Universitas London itu kini dipercaya sedang merancang bom mobil, serangan bunuh diri di Somalia dan Kenya, serta berusaha merekrut anak-anak menjadi mujahid.
Perwira itu mencurigai Lewthwaite berinisiatif merekrut remaja dan perempuan menjadi pengebom bunuh diri, dan membayar keluarga mereka dengan tebusan sebesar 100 euro atau Rp1,5 juta.
Sumber di Badan Intelijen dan Keamanan Nasional Somalia mengatakan, wanita itu kin menjadisalah satu tokoh paling penting dalam kelompok teror. Dia tidak menyerang dengan tangannya sendiri, tapi bertanggung jawab atas ratusan kematian.
Lewthawaite kini menjadi salah satu target utama operasi MI6, badan intelijen Inggris, di wilayah tersebut. Dia diyakini lolos dari kematian pada Maret ketika pesawat tanpa awak mengebom sebuah kamp teroris yang baru saja dia tinggalkan beberapa jam sebelumnya.