Pejuang Syiah bertopeng memegang senjata mereka di Al Hadidiya, selatan Tikrit, perjalanan ke kota al-Alam Islam Negeri dikendalikan, di mana mereka sedang mempersiapkan untuk meluncurkan serangan pada Sabtu, 6 Maret, 2015.
Seorang pejabat senior Iran, Senin 18 Mei 2015 menyatakan negaranya siap untuk membantu Irak menghadapi militan ISIS yang telah merebut kota Irak Ramadi, dan bahwa ia yakin kota akan “dibebaskan” dari cengkeraman mereka.
Paramiliter Syiah Irak sedang mempersiapkan untuk menyebarkan secara massal ke provinsi barat Anbar setelah ISIS menyerbu Ramadi, ibukota provinsi, dalam kemenangan terbesar mereka sejak musim panas lalu.
“Jika pemerintah Irak secara resmi meminta Republik Islam Iran untuk melaksanakan setiap langkah yang membantu Irak untuk menghadapi (mereka) maka Republik Islam Iran akan menyambut panggilan ini,” kata Ali Akbar Velayati, penasehat pemimpin tertinggi Iran, kepada Televisi Reuters.
“Saya sangat percaya bahwa akhirnya Ramadi, seperti Tikrit, akan dibebaskan dari cengkeraman teroris,” katanya. Para pejabat AS mengatakan mereka percaya Iran, salah satu sekutu utama Irak, telah melakukan serangan udara terhadap Negara Islam di Irak.
Sementara pasukan pemerintah Irak dan paramiliter Syiah merebut kembali kota Tikrit dari Negara Islam bulan lalu, kota Mosul, Irak utara tetap di bawah kendali kelompok Islam garis keras ultra.