Perang Suriah Masih Panjang dan Lama

Perang Suriah Masih Panjang dan Lama

suriah8Presiden Amerika Serikat, Barack Obama meyakini perang Suriah masih akan terus berlangsung meski setelah masa pemerintahannya berakhir pada awal 2017. Dia sekali lagi menegaskan bahwa “solusi militer” bukanlah resep bagi konflik di Suriah.

“Situasi di Suriah memang sangat menyedihkan tapi persoalannya sangatlah kompleks,” kata Obama dalam sebuah wawancara dengan jaringan televise milik Arab Saudi, Al-Arabiya Jumat 15 Mei 2015.

Ketika ditanya tentang peluang konflik, yang telah menewaskan lebih dari 22.000 orang, bisa dituntaskan sebelum masa pemerintahannya berakhir, Obama menjawab “kemungkinan tidak. Anda melihat perang saudara di sebuah negara yang menimbulkan kedukaan mendalam,” ujar dia.

“Ini adalah sesuatu yang bukan dimulai oleh Amerika Serikat, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh Amerika Serikat untuk menghentinkannya,” tambahnya, “meskipun acap kali kawasan Timur Tengah dikait-kaitkan semuanya dengan Amerika Serikat.” Obama menekankan bahwa upaya untuk menyelesaikan konflik harus didukung oleh kerja sama para sekutu di Timur Tengah dan negara-negara sekitar seperti Turki, tapi “solusi militer jelas bukanlah solusi terbaik.” Ia kembali menegaskan bahwa lebih tepat untuk Amerika Serikat bekerja sama dengan negara-negara itu daripada bergerak dalam kelompok “unilateral”.

Pada awal bulan Mei, para petinggi di militer Amerika Serikat mengumumkan bahwa negara adikuasa itu telah memulai pelatihan dalam skala kecil bersama tentara pemberontak Suriah yang sedang berada di Yordania untuk kembali ke Suriah dan memerangi tentara ISIS.