Ukraina Larang Simbol Soviet
People climb up to the top of a pedestal after a statue of Soviet state founder Vladimir Lenin was toppled by protesters during a rally organized by supporters of EU integration in Kiev, December 8, 2013. REUTERS/Stoyan Nenov

Ukraina Larang Simbol Soviet

People surround a statue of Soviet state founder Vladimir Lenin, which was toppled by protesters during a rally organized by supporters of EU integration in Kiev, December 8, 2013. REUTERS/Maks Levin

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengeluarkan aturan yang melarang lambang Soviet dan propaganda zaman komunis. Sebuah langkah yang kecaman keras Rusia saat disetujui parlemen pada bulan lalu.

Hukum tersebut secara resmi ditetapkan Jumat 15 Mei 2015. Kiev melarang lambang Soviet, mengutuk rezim komunis, membuka arsip layanan khusus Soviet dan secara resmi mengakui peran kelompok nasionalis, yang berjuang untuk kemerdekaan Ukraina pada pertengahan abad 20.
Selain membuat marah Rusia, langkah-langkah itu juga memperburuk ketegangan dengan pemberontak pro-Moskow di Ukraina timur setelah parlemen menyetujui peraturan itu.

Paket undang-undang itu melarang bendera Soviet dan berarti patung Lenin era-Soviet harus dihancurkan serta lapangan kota di seluruh penjuru negara berpenduduk 45 juta orang itu harus diganti namanya. Hukum itu juga melarang propaganda Nazi di republik bekas Soviet.

Kelompok nasionalis yang diakui oleh hukum cenderung pada kelompok Nazi Jerman untuk beberapa waktu sebelum memerangi mereka serta Uni Soviet. Mereka sering dicela di Rusia sebagai “fasis” nasionalis garis keras.

Sejak April 2014, pasukan Ukraina telah memerangi kelompok separatis pro-Rusia di timur Ukraina dalam upaya untuk mencegah pemisahan diri Wilayah Donetsk dan Lugansk yang berbahasa Rusia.

Negara Barat dan Kiev telah menuduh Kremlin menghasut pemberontakan dan mendukung milisi dengan persenjataan, dana dan pasukan. Moskow telah membantah klaim itu.