Setelah bertemu di Camp David pada Kamis 14 Mei 2014, Presiden Obama dan Dewan Kerjasama Teluk mengumumkan pembentukan sebuah perisai rudal regional. Negara-negara Teluk juga berjanji untuk berkonsultasi dengan Amerika Serikat sebelum mengambil tindakan militer di luar perbatasan mereka.
Amerika Serikat berpotensi menerima miliaran dolar dalam kontrak pertahanan setelah meyakinkan negara-negara Teluk untuk menciptakan sebuah sistem pertahanan rudal regional, yang akan mengintegrasikan kemampuan militer dari negara-negara Arab yang berpartisipasi. Presiden Obama diperkirakan akan mendorong penciptaan komprehensif MDS, yang akan mencakup radar jarak jauh dan sistem pertahanan udara. Langkah itu untuk meyakinkan sekutu regional bahwa AS masih menganggap mereka mitra penting, meskipun ada kesepakatan nuklir dengan Iran.
Namun rencana itu bisa terganjal karena ketidakhadiran Raja Arab Saudi, Salman dan pemimpin lain yang menolak untuk menghadiri pertemuan puncak itu, sebagai protes atas kesepakatan dengan Teheran. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, dan Bahrain hanya mengirim delegasi rendah untuk menghadiri pertemuan dengan Obama.
Kesimpulan dari pertemuan puncak, Dewan Kerjasama Teluk mengumumkan bahwa perjanjian nuklir yang komprehensif dengan Iran adalah untuk kepentingan banyak negara. Namun jika Iran melanggar mereka berjanji untuk melawan.
Sementara itu Amerika Serikat berjanji untuk secara cepat mengirim senjata pertahanan canggih untuk negara-negara Teluk. Sementara permintaan negara Teluk untuk bisa membeli F-35 tidak terkabul. Amerika tidak akan mengimpor senjata itu ke negara-negara itu.
“Amerika Serikat akan membantu melakukan kajian GCC arsitektur pertahanan rudal balistik dan menawarkan bantuan teknis dalam pengembangan sistem Rudal Balistik dan Peringatan Dini,” bunyi pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih.
Pada malam pertemuan dengan Obama, para pejabat Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka akan mendorong pengembangan kemampuan nuklir mereka sendiri setara dengan Iran. “Kita tidak bisa duduk di tempat ketika Iran diperbolehkan untuk mempertahankan banyak kemampuan dan mengumpulkan penelitiannya,” kata seorang delegasi Saudi anonim New York Times sebelum pertemuan dimulai.
Namun, Obama tampaknya berharap bahwa kesepakatan dengan Iran akan mencegah perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah. Batas waktu untuk kesepakatan diselesaikan pada program nuklir Iran adalah 30 Juni.