Rusia menegaskan Prancis tidak bisa seenaknya menjual operator helikopter Mistral tanpa izin Moskow. Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin mengatakan mengatakann hal itu menanggapi pemberitaan yang menyebut Prancis bisa menjual mistral atau menghancurkan mistral karena tidak mungkin menggunakan sendiri. “Tanpa izin kami mereka tidak bisa menjual apa-apa,” kata Rogozin. Dia mengatakan sudah menjelaskan hal ini ke Prancis.
Wakil Perdana Menteri menegaskan Rusia memiliki sertifikat pengguna akhir untuk bagian buritan kapal, yang dibangun di St Petersburg sebelum diangkut ke Prancis untuk perakitan lanjut.
Rogozin juga mengatakan bahwa Prancis tidak dapat menggunakan kapal Mistral untuk keperluan sendiri, karena mereka dibangun dan disesuaikan untuk memenuhi spesifikasi yang disediakan oleh Angkatan Laut Rusia.
Ketika ditanya wartawan tentang pernyataan Moskow tersebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Roman Nadal pada Senin mengatakan bahwa “Pemerintah Prancis telah berulang kali berkomentar tentang masalah ini,”katanya Senin 11 Mei 2015 sebagaimana dikutip Sputnik. Dia menolak untuk membuat pernyataan tambahan.
Rusia dan Prancis menandatangani kesepakatan US$ 1,5 miliar untuk dua kapal kelas Mistral pada tahun 2011. Penyerahan kapal pertama dijadwalkan November 2014 namun dibatalkan. Presiden Prancis Francois Hollande karena dugaan Rusia ikut campur dalam krisis Ukraina. Rusia telah berulang kali membantah keterlibatannya dalam konflik Ukraina, dan mengecam Prancis yang tidak menepati kesepakatan.
Pada bulan April, Hollande mengatakan bahwa Paris bisa mengembalikan pembayaran Moskow untuk kapal perang jika kontrak dihentikan. Tetapi masalahnya kapal itu terus mau diapakan? Dijual tidak bisa, dipakai tidak bisa. Sementara biaya perawatan dan bayar dermaga sangat mahal.
