Begitu pesawat menyentuh dek, pilot justru akan mendorong mesin dengan kekuatan penuh, bukannya melambat. Hal ini mungkin tampak berlawanan dengan tujuan untuk menghentikan pesawat. Tetapi jika kait pendaratan tidak menangkap salah satu kabel menangkap, pesawat harus bergerak cukup cepat guna lepas landas lagi dan tidak boleh pilot terlambat sedikitpun untuk menambah tenaga sehingga ketika menyentuh dek justru kekuatan didorong penuh. Landasan pacu pendaratan dimiringkan pada sudut 14 derajat. Jadi tempat pendaratan dan lepas landas tidaklah tempat yang sama. Segera setelah pesawat berhenti, dia langsung ditarik keluar dari landasan dan diikat di sisi dek penerbangan.

Awak pesawat di dek harus disiapkan untuk berbagai kejadian tak terduga, termasuk amukan api pesawat. Saat lepas landas atau pemulihan operasi, mereka memiliki banyak peralatan keselamatan. Antara lain, dek penerbangan memiliki sebuah truk pemadam kebakaran kecil, dan nozel yang mengarah ke tangki air dan busa pembentuk film berair, sebuah pemadam kebakaran material maju (ada juga nozel untuk bahan bakar jet dan sejumlah cairan lainnya).
Personil penerbangan dek juga menghadapi risiko tertiup mesin jet hingga bisa terlempar di laut. Jaring pengaman di sekitar sisi dek penerbangan menawarkan beberapa perlindungan, tapi untuk keamanan tambahan, personil juga dilengkapi dengan mantel float, atau jaket pelampung