
Setelah Jerman, Angkatan Udara Inggris juga memutuskan untuk melarang terbang pesawawt A400M milik mereka setelah kecelakaan terjadi pada jenis pesawat tersebut di di bandara San Pablo, Sevilla, Spanyol selatan Sabtu 9 Mei 2015. Pesawat yang jatuh adalah versi untuk Turki dan mengakibatkan empat orang, dengan yang lain masih belum ditemukan.
“Sebagai tindakan pencegahan, pesawat A400M Inggris untuk sementara berhenti,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris Minggu 10 Mei sebagaimana dikutip Daily Mail.
Royal Air Force mengambil pengiriman Airbus A400M pertama November 2014 lalu. Total 22 pesawat telah diperintahkan dan akan disampaikan selama beberapa tahun ke depan.
Airbus mengatakan: “Kami mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kecelakaan dengan A400M di Sevilla. Pada titik ini, kita bisa memastikan bahwa pesawat adalah MSN23, sebuah pesawat direncanakan untuk Turki. ”
Sebelumnya Jerman juga menyatakan telah menggrounded pesawat yang dijuluki dengan Atlas tersebut.
A400M, diluncurkan pada tahun 2003 untuk menanggapi kebutuhan gabungan tujuh negara Eropa. Pesawat besar digerakkan dengan baling-baling dan dirakit di Seville.
Pesawat dapat melakukan tiga jenis misi berbeda yakni misi taktis dan strategis langsung ke lokasi aksi, serta mampu sebagai ‘tanker’.
Pesawat ini dianggap sebagai airlifter ideal untuk memenuhi beragam kebutuhan negara di seluruh dunia dalam hal misi militer dan kemanusiaan. Penerbangan perdananya berlangsung pada bulan Desember 2009 dan pengiriman A400M pertama pada tanggal 1 Agustus 2013 untuk Angkatan Udara Perancis.
Sebanyak 194 pesawat telah dipesan oleh delapan negara yang kebanyakan untuk mengganti Hercules.