Angkatan Laut AS telah mengakhiri misi untuk mengawal kapal Amerika- dan kapal berbendera Inggris yang melalui Selat Hormuz di mulut Teluk Persia, juru bicara Pentagon, Rabu.
US Army Kolonel Steve Warren mengatakan otorisasi misi “berakhir” pada tengah malam di Teluk Persia. Misi itu dimulai pekan lalu setelah Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Iran dilaporkan melepaskan tembakan peringatan di dekat sebuah kapal kargo berbendera Kepulauan Marshall serta menahan kapal dan awaknya.
Iran mengklaim intervensi dengan Maersk Tigris karena jalur pelayaran Maersk berutang itu uang diberikan dalam gugatan. Maersk Tigris sampai saat ini masih berlabuh di dekat pantai Iran, kata Warren.
Selat Hormuz, perairan antara Iran dan Uni Emirat Arab, adalah salah satu titik paling strategis di dunia. Sekitar 20 persen dari pasokan minyak dunia bergerak melalui selat ini.
Angkatan Laut AS tidak mengirimkan kapal perang untuk mengawal kapal berbendera AS dan Inggris. Sebaliknya, mereka menggunakan kapal US Military Sealift Command atau kapal kontrak.
Namun para pejabat militer mengatakan kapal perang Angkatan Laut AS diposisikan di dekatnya dan siap untuk merespon jika diperlukan.