Angkatan udara Israel telah menggunakan latihan bilateral dengan Yunani untuk secara khusus menghadapi serangan sistem rudal S-300. Sistem rudal canggih buatan Rusia yang akan segera dikirim ke Iran.
Dalam latihan yang digelar April lalu, skenario yang dilakukan adalah melakukan misi serangan ke fasilitas nuklir Iran termasuk melakukan misi melawan buatan S-300.
Israel mengerahkan kekuatan Lockheed Martin F-16I dari beberapa basis untuk berpartisipasi dalam latihan “Iniohos” tersebut..
Sebagaimana dilaporkan Flightglobal Rabu 6 Mei 2015, baru-baru ini, komandan pangkalan udara Israel Nevatim, Brigadir Jenderal Lihu HaCohen mengatakan angkatan udara bersiap-siap untuk beberapa skenario yang mungkin, termasuk berhadapan dengan Iran. Pasukan udara Israel dan Yunani telah menggelar sejumlah latihan bersama selama beberapa tahun terakhir.
Anggota NATO Yunani telah memiliki S-300 sejak akhir 1990-an. Athena juga melakukan negosiasi dengan Rusia untuk pembelian rudal tambahan. Sistem rudal inilah yang digunakan untuk latihan.
Menurut sumber-sumber asing, angkatan udara Israel telah mengakuisisi data teknis tentang sistem rudal permukaan ke udara, dan sekarang pilot memiliki kesempatan untuk mensimulasikan skenario di mana mereka menyerang sebuah situs sangat dilindungi dengan S 300 dan sistem anti-pesawat canggih lainnya.