Mereka Yang Beraksi di Gurun Neils

Mereka Yang Beraksi di Gurun Neils

b-52

Red Flag adalah sebuah ajang latihan tempur udara yang selalu diikuti pesawat-pesawat militer terbaik di dunia. Tidak  hanya dari Amerika, tetapi sejumlah negara mengirimkan kekuatan mereka untuk ikut merasakan simulasi tempur yang nyaris mirip dengan realitas. Latihan dipusatkan di Pangkalan Udara Nellis ini selalu melibatkan kekuatan rudal anti pesawat dan F-16 serta F-15 Agressor yang bertindak sebagai musuh kejam.

Sejumlah pesawat selalu tampil dalam ajang latihan multinasional ini. Tetapi ada juga yang hanya ditampilkan ketika semua peserta benar-benar sekutu AS yang bisa dipercaya. Hal ini untuk menjaga kerahasiaan pesawat.

f-16 agrsor

Dengan latar belakang salju yang terlihat samara sebuah F-16C Block 32 Agressir lepas landas. Agresor selalu tampil dengan atribut yang berbeda. Mereka juga akan terbang sesuai dengan pesawat yang ditiru. Seperti misalnya jika pilot agresor meniru MiG-21 Bison, maka situasi pesawat dan kemampuan pesawat akan disesuaikan seperti visibilitas atau ruang pandang ke belakang yang ada di F-16 ditutup.

Jet tempur bukanlah satu-satunya penjahat di lapangan bermain. Situs SAM musuh juga menjadi masalah serius yang akan dihadapi dalam latihan ini. Para kru SAM akan dengan serius mengancam setiap pesawat peserta latihan.

b-2

Bomber B-2 selalu ambil bagian dalam Red Flag dan sering memainkan peran sebagai penyusup ke wilayah musuh. B-2s biasanya hanya berpartisipasi dalam Red Flag yang dihadiri sekutu terbaik Amerika. Misalnya, B-2 akan menjadi bagian di Red Flag jika Australia Inggris terlibat, tetapi mungkin tidak menjadi bagian dari latihan jika India atau Brazil hadir. Hal ini karena Amerika sangat menjaga kerahasiaan pesawat siluman ini.

ea-18

EA-18G Growler juga pemain utama dalam latihan ini. The Growler memiliki hubungan erat degnan F-16CJ ‘Wild Weasel” Angkatan Udara untuk bahu membahu dalam menghancurkan sistem pertahanan rudal mush.

f-15 ag

F-15C dari Skuadron Agressor ke-65 F-15C yang akan menjadi lawan maut bagi para peserta. Sayangnya, kekuatan F-15C agresor segera tertutup karena pemotongan anggaran dan Red Flag 15-2 kemungkinan menjadi yang paling terakhir kali diikuti pesawat tangguh ini.

e=3

E-3B / C Sentry pesawat sistem peringatan dini dan komando Airborne Warning And Command System (AWACS) adalah jantung dari misi Red Flag. Dari sini, pengendali mengelola pesawat sekutu dalam melakukan serangan kompleks dan sibuk di wilayah musuh serta memantau keberadaan para agressor yang selalu mengancam.

viper

Sebuah F-16CM Blok 40 South Dakota mendarat setelah melakukan serangan mendadak. Upgrade F-16CM memungkinkan untuk F-16C Block 50 memiliki sejumlah kemampuan lebih seperti Harm Targeting System pod Sniper. Sebaliknya, Blok F-16CJ 50 akan mampu membawa pod Sniper. Di bawah F-16 Program Implementasi Konfigurasi umum (CCIP) yang berbasis di sekitar serangkaian perangkat keras dan perangkat lunak umum upgrade, F-16C Block 40 dan Block 50 akan hampir saling dipertukarkan.

typhoon

Sebuah Typhoon Royal Air Force mendarat di Nellis setelah sebuah sortie penerbangan. Typhoon merupakan pesawat yang sangat mampu dan membawa beberapa trik baru untuk Red Flag, termasuk sistem pencarian dan pelacakan infra merah PIRATE yang sangat canggih, fusi sensor canggih dan kemampuan supercruise (terbang lebih cepat dari kecepatan suara tanpa menggunakan afterburner) akan menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan.  Apalagi jika nanti telah mendapat upgrade radar AESA mereka mungkin sangat baik dan akan menjadi jet tempur paling mematikan di planet ini setelah F-22.

rc

Salah satu aset penting lain dalam Red Flag, dan setiap perang udara adalah RC-135 Rivet Joint pesawat intelijen elektronik dan E-8 J-STARS pesawat pemetaan radar. RC-135 akan menciptapakan gambaran kekuatan musuh. Kemampuan ini digunakan untuk mencari dan mengklasifikasikan situs rudal permukaan musuh, radar peringatan dini dan node pertahanan udara lainnya. Informasi ini digunakan dalam perencanaan misi guna memberikan rute serangan terbaik dengan target mereka. Setelah data di peroleh pesawat serangan elektronik seperti EA-18G F-16CJ ‘Wild Weasel’ akan melesat untuk menghancurkan target. RC-135 juga dapat mendeteksi ancaman dengan cepat selama misi

Sedangkan E-8 J-STARS bekerja memetakan pergerakan kendaraan di darat dan mengambil peta resolusi tinggi dari daerah sasaran yang berbeda. Informasi ini sangat penting bagi striker yang bertugas medan pertempuran untuk melihat garis tank di jalan, dalam segala cuaca, untuk kemudian menghancurkan target.

f-16cm

Sebuah F-16CM Blok 40 terbang dengan pod ALQ-184 yang digunakan untuk peperangan elektronik.

agresor lagi

Sebuah F-16C Block 32 dari Skuadron agresor ke-64 dengan latar belakan sebuah divisi dari F-16CM hendak mendarat.

raptor

 

Satu-satunya pesawat tempur siluman yang telah ada dalam layanan, F-22 Raptor dari Langley AFB di Virginia, bergemuruh di Nellis AFB dalam perjalanan untuk menemukan para agresor atau target musuh lainnya. Raptor bisa supercruise tinggi di atas kompleks Nellis Range F-22 dapat beroperasi dari bertengger hampir 60k kaki dan terbang sampai dengan mach 1.6 jangka waktu yang lama tanpa afterburner dan sulit terdeteksi radar.

f-15c

Tidak ada yang lebih mematikan ketika F-22 bersama rekan setimnya F-15C. Dengan upgrade baru termasuk helmet mounted sight (JHMCS) dan radar tempur paling kuat dan mampu beroperasi hingga kini, Raytheon APG-63V3 Active Electronically Scanned Array (AESA ).

kc=135

Tidak ada yang terbang tanpa gas tanker! Sebuah KC-135R yang berbasis di Fairchild lepas landas. Tanker, E-3 AWACS, RC-135 dan E-8 J-STARS adalah pesawat pertama. Selanjutnya para pembom berangkat dan para jet tempur menyusul. 65 sampai 85 pesawat berada di udara ketika satu misi digelar dalam Red Flag

agresor cokelat

F-16C blok 32 agresor lain dalam tempat skema gurun.

c-2a

Sering kali pesawat logistik muncul pada waktu tertentu untuk membawa suku cadang dan personil untuk unit berpartisipasi dalam Red Flag. Dalam hal ini Navy C-2A Greyhound tiba mendukung detasemen Angkatan Laut Hornet berpartisipasi dalam latihan.

c-130 australia

C-130J Australia yang ambil bagian dalam Red Flag.

sentinel

Sentinel R,1 Royal Air Force menyediakan kemampuan serupa dengan E-8 J-STARS meskipun dirancang dengan penanggulangan defensif canggih sehingga dapat beroperasi ke depan aset kebuntuan strategis normal. Hal ini juga rumah dan komunikasi satelit canggih dan sistem data-fusion.

b 52

B-52H adalah senjata terbang Amerika yang selalu akrab dalam Red Flag. Biasanya keals bomber diwakili oleh B-1 dan B-52 atau B-2.

f-16 nor

F-16AM MLU (Mid-Life Update) Royal Norwegian Air Force

agresor biru

F-16C Block 32 Agresor dari Skuadron Agressor ke-64 dalam skema warna biru, putih dan abu-abu yang langka. Skema ini dikenal dengan water snake atau ular air. Di bawah berwarna-warni perut F-16 ini adalah pod peperangan elektronik ALQ-188.

ea-6b

EA-6B Prowler Marinir Amerika terbang ke langit dengan mesin kembar J-52. Pesawat ini dilengkapi dengan tiga pod jamming ALQ-99. Selain itu, sepasang tangki eksternal dilakukan.

b-1

B-1B yang gemuruhnya selalu menggetaarkan Nellis.

f-22 lagi

Sebuah F-22A dari Wing Fighter 1 saat mendarat setelah melakuklan serangan mendadak

b-1 lagi

Angle lain-B 1

f-16c

Sebuah F-16C Block 30 dari Vermont Air National Guard bergabung dalam pertarungan.

hercules nor

C-130J Angkatan Udara Kerajaan Norwegia mengambil bagian dalam operasi serangan udara besar-besaran atas Complex Nellis.

f-16 italia

Pesawat ini tengah diandalkan sebagai ‘ujung tombak’ ke Amerika hadir  di Eropa vis-a-vis dengan Rusia dan menempati basis Aviano, Italia.  F-16cm Blok 40 dari Skuadron tempur 555 Triple Nickle

f-22

Seperti halnya B-2, F-22 biasanya hanya membuat penampilan di Red Flag ketika hanya sekutu dekat yang diundang. Tidak hanya menawarkan siluman, kecepatan dan sensor canggih fusi, tetapi juga membawa super-manuver untuk melawan. Akibatnya, jika agresor mendapat jangkauan visual F-22 itu adalah kesalahan yang dilakukan oleh pilot F-22.