Menteri Pertahanan Bulgaria Nikolay Nenchev telah mengumumkan Angkatan Udara kemungkinan akan menarik 12 jet tempur MiG-29 keluar dari layanan daripada melanjutkan penggunaan pesawat ini tetapi dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan dengan Rusia yang sangat mahal.
Nenchev kepada harian lokal Sega dan dikutip Defense News Kamis 30 April mengatakan dalam kesepakatan yang ditawarkan untuk memperpanjang perawatan pesawat sampai 2019, biaya yang diminta Rusia mencapai US $ 46 juta, sehingga ia menolak untuk menandatangani kontrak. Biaya yang diusulkan adalah tiga kali lipat nilai sebenarnya dari kontrak tersebut, menurut menteri.
Perawatan pesawat mereka saat ini dilayani oleh Rusia Aircraft Corporation MiG. Kesepakatan dijadwalkan akan berakhir pada bulan September. Menteri mengatakan bahwa ia telah mempertimbangkan mengikuti proses yang digunakan oleh tiga negara Baltik, yang member anggaran NATO untuk misi pengawasan udara di atas wilayah mereka.
Pilihan lain termasuk pembelian jet tempur baru untuk Angkatan Udara, katanya. Januari lalu, Nenchev mengatakan ia akan membahas pengadaan potensial dengan pemerintah AS.
Departemen Pertahanan telah memilih tiga tawaran untuk mengakuisisi pesawat tempur baru, yang F-16, Eurofighter Typhoon, dan Gripen, media lokal melaporkan pada bulan Maret.
Ketika Bulgaria bergabung dengan NATO pada Maret 2004, Sofia bersumpah untuk menggantikan enam pesawat MiG-21 dan memperoleh delapan jet baru pada tahun 2016.
Comments are closed