Saab sesorah pesawat tempur Gripen mereka akan lebih mampu dan layak untuk menggantikan Eurofighter Typhoon milik Austria
Berbicara di fasilitas produksi Linköping di Swedia, kepala divisi Aeronautics Saab, Ulf Nilsson, mengatakan bahwa, sementara saat ini belum ada kompetisi yang aktif di Austria. Tetapi mereka mengantisipasi kebutuhan untuk menggantikan 15 Tranche 1 Typhoon milik negara tersebut dalam beberapa tahun ke depan.
“Kesempatan Austria tidak akan datang dalam tiga sampai lima tahun, tapi kami akan melihat potensi untuk baik [Gripen] C / D atau [Gripen] E / F dijual, tergantung pada jadwalnya,” katanya 27 April 2015.
Austria menjadi pelanggan ekspor Typhoon ketika menerima pesawat pertama pada bulan Juli 2007. Pesawat yang digunakan secara eksklusif dalam peran pengawasan udara hingga mereka hanya dipersenjatai dengan Mauser BK27 27 mm meriam dan dua rudal udara ke uadra jarak pendek IRIS-T dan dioperasikan bersama dengan jet Saab 105OE, Pilatus PC-7 turboprop, dan helikopter Bell 206 JetRanger sebagai bagian dari payung pertahanan udara berjenjang.
Sistem defensif berjenjang ini hubungannya dengan artileri anti-pesawat dan sistem rudal darat ke udara. Typhoon bertugas mencegat ancaman kecepatan tinggi, dengan pesawat dalam posisi Quick Reaction Alert (QRA) di Pangkalan Udara Zeltweg.
Pada bulan Oktober tahun 2013, Austria bekerja untuk meng-upgrade armada dengan standar kemampuan tertinggi untuk Tranche 1 pesawat selesai. Proses upgrade dua tahun melihat armada dilengkapi dengan Proposal 4.3 software standar Service Release dan perangkat keras, yang melibatkan pemasangan ditingkatkan perangkat lunak, sistem radio baru, GPS, dan transponder identifikasi teman-atau-musuh.
