Badan Penelitian Departemen Pertahanan AS memberikan kontrak kepada perusahaan pertahanan Raytheon senilai US$ 20 juta untuk mengembangkan teknologi rudal sistem bimbingan yang mampu melesat lima kali lebih cepat dari kecepatan suara, Raytheon mengatakan dalam siaran pers, Rabu 29 April 2015.
Rudal-rudal baru harus menahan panas intens namun tetap sangat bermanuver, dan akan membutuhkan paket sensor untuk terlibat pada target bergerak, rilis menambahkan.
“The Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) telah memberikan Raytheon Company kontrak US$ 20.489.714 juta untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan teknologi yang memungkinkan sistem hipersonik,” kata rilis.
Sistem peluncuran Raytheon, menurut rilis, akan terbang dengan kecepatan lebih cepat dari Mach 5, dan pada ketinggian hampir 200.000 kaki.
“Senjata hypersonic akan sulit untuk dicegat, dan akan memungkinkan menyerang target jarak jauh jauh lebih cepat daripada teknologi rudal yang ada saat ini,” kata Raytheon lagi.
Untuk mencapai kecepatan yang diperlukan, kendaraan akan dirancang untuk melewati bagian dalam atmosfer atas bumi sebelum turun pada target mereka.
Pada bulan Januari 2015, CEO sebuah perusahaan rudal Rusia memperkirakan bahwa Rusia akan menghasilkan rudal hipersonik pada skala massal dalam waktu 15 tahun.
Comments are closed