Setelah menghadapi kritik bertubi-tubi terkait reklamasi pulau di wilayah sengketa Laut China Selatan, Beijing akhirnya menyerang balik sejumlah negara Asia Tenggara dengan menuduh mereka juga melakukan reklamasi ilegal di daerah sengketa.
Beijing saat ini mengklaim 90 persen wilayah Laut China Selatan yang dipercaya kaya akan kandungan minyak dan gas. Namun sejumlah negara Asia Tenggara seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam juga mendaku daerah yang sama.
Baru-baru ini sejumlah gambar satelit menunjukkan bahwa China tengah membangun landasan pacu yang dapat digunakan untuk tujuan militer di Kepulauan Spratly yang status kepemilikannya juga didaku oleh Filipina.
Tindakan China tersebut kemudian memicu reaksi cukup keras dari sejumlah pemimpin ASEAN yang pada pekan ini bertemu di Malaysia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei Rabu 29 April 2015 mengungkapkan sejumlah proyek reklamasi yang dilakukan oleh sejumlah negara lain di Kepulauan Spratly, yang oleh Beijing diberi nama Kepulauan Nansha.
“Sudah sejak lama Filipina, Vietnam dan sejumlah negara lain melakukan reklamasi di wilayah milik China. Mereka membangun bandar udara dan infrastruktur tetap lainnya, bahkan menempatkan rudal dan peralatan militer lain,” kata Hong.
Menurut keterangan Hong, Filipina tengah membangun bandar udara di Pulau Tithu dan sejumlah fasilitas pariwisata di Pulau Nanshan.
Sementara Vietnam, dituding membangun pelabuhan, landasan pacu, rudal, pangkalan militer di atas 20 pulau yang masih disengketakan. “China tentu saja mengecam aktivitas ilegal ini dan meminta negara-negara tersebut menghentikan dengan segera tindakan yang melanggar kedaulatan dan hak China,” kata dia.
“Pembangunan di Kepulauan Nansha oleh China adalah hal yang wajar karena merupakan hak kedaulatan kami. Hal itu dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan hukum yang berlaku,” tambah Hong.
Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuduh China tengah unjuk kekuatan untuk menakuti negara-negara Asia lain yang bersengketa dengan Beijing. Tidak hanya dengan Asia Tenggara, Beijing juga terlibat perselisihan wilayah dengan Jepang di Laut China Timur. Menanggapi pernyataan Obama, Hong menuntut Amerika Serikat menepati janjinya untuk tidak turut campur dalam sengketa teritorial.