Bergabung AS, Jepang Akan Patroli di Laut China Selatan

Bergabung AS, Jepang Akan Patroli di Laut China Selatan

jepang

Situasi kawasan Laut China Selatan hampir dipastikan akan semakin tegang setelah Jepang kemungkinan akan segera bergabung dengan Amerika Serikat melakukan patroli udara di kawasan tersebut untuk mengawasi gerakan China.

Menurut sejumlah sumber AS dan Amerika yang dikutip Reuters Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang sedang di Washington membahas rencana Jepang untuk mengambil peran peran keamanan yang lebih luas di luar wilayahnya sendiri setelah kedua negara meluncurkan pedoman baru untuk pertahanan.

Jepang bisa bergabung ke patroli US patroli di Laut China Selatan, atau rotasi dari pulau Okinawa Jepang di tepi Laut Cina Timur, sumber Jepang, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Reuters.

Sementara rencana sejauh ini hanya dibahas di kalangan militer Jepang, setiap langkah untuk memulai patroli akan membutuhkan persetujuan sipil.

Patroli udara Jepang di daerah di mana China melakukan klaim teritorial yang dipersengketakan, termasuk melalui program reklamasi pulau yang dinilai akan memunculkan risiko konflik.

Namun para pejabat pertahanan di Tokyo juga khawatir apa yang akan dilakukan ini memungkinkan China untuk akhirnya memaksakan kewenangannya atas wilayah perdagangan sibuk yang mencapai nilai US$5 triliun setiap tahunnya tersebut. Padahal sebagian besar perdagangan menuju ke dan dari Jepang. “Kami harus menunjukkan China yang tidak memiliki laut,” kata sumber di Jepang sebagaimana dikutip Sputnik dari Reuters Kamis 30 April 2015

Presiden Barack Obama mengatakan kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Abe pada hari Selasa bahwa kedua negara sama-sama prihatin tentang kegiatan China di Laut China Selatan, yang meliputi reklamasi dan konstruksi pulau baru.

Obama menambahkan bahwa Amerika Serikat dan Jepang bersatu dalam komitmen kami untuk kebebasan navigasi dan menghormati hukum internasional.

“Pedoman pertahanan baru  berarti Jepang akan mengambil peran yang lebih besar dan tanggung jawab dalam Asia-Pasifik,” kata Presiden.

Berbicara pada konferensi sehari-hari di Beijing, Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan Amerika Serikat dan Jepang sama sekali tidak ada kaitannya dengan Laut Cina Selatan dan tidak harus melakukan apa pun untuk “mempersulit situasi.”

China mengklaim sekitar 90% dari 1,35 juta mil persegi Laut Cina Selatan. Filipina, Taiwan, Malaysia, Brunei dan Vietnam juga mengklaim sebagian besar kawasan.

Kegiatan China juga telah menuai kritik dari Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Pada pertemuan puncak regional di Malaysia, Senin, ASEAN mengatakan bahwa program reklamasi China mengikis kepercayaan dan keyakinan dan dapat merusak perdamaian, keamanan dan stabilitas. Namun kritikan dibalas China dengan menyebut sejumlah negara lain seperti Vietnam juga melakukan reklamasi pulau.

 

1 Comment

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed