Alamat Mundur, Anggaran Bomber Masa Depan AS Dipangkas

Alamat Mundur, Anggaran Bomber Masa Depan AS Dipangkas

bomber

Ketika Pentagon bersiap untuk memilih kontraktor untuk membangun bomber generasi berikutnya, kongres justru memotong anggaran hingga US$ 460 juta.

Selama dua tahun terakhir, Angkatan Udara AS telah bekerja sama dengan kontraktor pertahanan untuk penelitian pesawat pembom baru untuk menggantikan armada B-2 pembom siluman. Militer sejauh ini telah menginvestasikan hampir $ 1 miliar dalam Long Range Strike Bomber, atau LRS-B. Dan itu hanya awal. Setelah penelitian selesai, Angkatan Udara berencana membeli antara 80 dan 100 pembom, dengan biaya US$550 juta per unit.

Tetapi sepertinya Komite Angkatan Bersenjata Kongres akan memotong anggaran yang dinilai telalu besar tersebut. Biaya penelitian dipangkas hingga hanya akan menyisakan US$786 juta. Sehingga kemungkinan akan ada penundaan pemberian kontrak pengembangan.

“Usulan dana penuh untuk program Angkatan Udara dapat dieksekusi dalam [tahun fiskal 2016] sehingga akan ada penundaan pemberian kontrak,” kata seorang pejabat Komite Angkatan Bersenjata, menurut DOD Buzz. “Selain itu, Ketua menginstruksikan GAO (lembaga auditor) untuk menyelesaikan penilaian tantangan teknologi dan implikasi biaya terkait dengan LRS-B.”

Kontrak mungkin akan diberikan ke Northrop Grumman atau koalisi Boeing dan Lockheed Martin, yang semuanya telah mengajukan penawaran kompetitif.

Setelah selesai, LRS-B kemungkinan akan mampu menjadi pesawat berawak dan tak berawak, dan akan dirancang untuk membawa senjata konvensional, serta bom nuklir dan senjata masa depan yang masih dalam pengembangan.

Insinyur juga berfokus memastikan bahwa pesawat dapat menghindari pertahanan udara dan pelacakan pesawat pada rentang lebih jauh, bahkan pesawat siluman.

Awal bulan ini, sebuah laporan yang dilakukan oleh Center for Strategic and Budgetary Assessment (CSBA) menyimpulkan bahwa militer akan menggeser fokusnya dari jet tempur bermanuver menjadi pembom jarak jauh seperti LRS-B.