Salah satu misi terbang paling terkenal selama Badai Operasi Gurun adalah sortie SAR yang dilakukan oleh A-10 dari Skuadron Sandy dan MH-53J dari Skuadron Operasi Khusus 20 pada 21 Januari 1991 untuk menyelamatkan Letnan Devon Jones, seorang pilot F- 14B (AA 212, BuNo 161.430, pada saat yang ditunjuk F-14A Plus) dari VF-103 sluggers. Terbang dnegan callsign “Slate 46”, dia jatuh jatuh di Irak bersama RIO (Radar Intercept Officer) Letnan Lawrence Slade.
Jones dan Slade ditembak jatuh oleh Surface to Air Missile (SAM) Irak di jam pertama pagi hari keempat perang. Ketika mereka kembali ke USS Saratoga (CV-60), setelah sukses melakukan misi pengawalan kepada EA-6B. Dalam perjalanan mereka kembali ke kapal induk, Jones dan Slade melihat sebuah SAM datang dari balik awan. Meski Jones menambahkan kecepatan dan memulai sebuah tindakan mengelak, rudal itu tetap meledak di dekat ekor Tomcat. Pesawat berputar tak terbendung memaksa aircrew untuk melakukan proses ejeksi. Selama jatuh dua orang melihat satu sama lain untuk terakhir kalinya sebelum memasuki awan.
Saat jatuh, Jones mencoba menarik keluar radio PRC-90, tapi karena ia terbang tanpa sarung tangan hingga tangannya dingin dan takut justru akan menjatuhkan radio sehingga ia mendorongnya kembali ke saku rompi. Setelah mendarat, ia mulai berjalan menuju arah yang dia anggap barat, mencoba untuk mencapai perbatasan Saudi, tapi ketika dia melihat matahari terbit, ia menyadari kesalahannya. Namun demikian, pada saat itu Jones pikir itu sudah cukup baik dia sudah jauh dari lokasi kecelakaan. Dia mencapai sedikit vegetasi dan berkat pisau kelangsungan hidupnya dia membuat lubang perlindungan di sebuah gundukan kecil cukup besar untuk bersembunyi.