Karakter Ekspansif Jepang Tak Bisa Dibendung Lagi

Karakter Ekspansif Jepang Tak Bisa Dibendung Lagi

jepangAmerika Serikat dan Jepang telah mengubah aliansi militer dengan menghilangkan pembatasan geografis yang telah diatur oleh kerangka perjanjian 1997. Dalam perjanjian  lama itu Jepang hanya diperbolehkan melakukan operasi terbatas pada daerah sekitarnya Jepang. Sementara sekarang Jepang akan bisa melakukan pergerakan militer di mananpun di seluruh sudut bumi selama bersama-sama dengan Amerika.

Kerangka kerjasama baru yang disepakati kedua negara telah menjadi karakter ekspansif Jepang yang pernah begitu ganas di Perang Dunia II mendapat jalan untuk lahir kembali.

Menteri Pertahanan AS Ashton Carter pada konferensi pers bersama AS-Jepang Senin 27 April 2015 mengatakan kerangka aliansi baru ini berbeda dari perjanjian 1997 karena memungkinkan Amerika Serikat dan Jepang untuk bersama-sama mengambil tindakan di mana saja di dunia di mana mereka memiliki kepentingan bersama, Carter menambahkan. “Ini adalah perubahan yang sangat besar dari yang semula focus ke lokal untuk menjadi fokus global,” kata kepala pertahanan AS.

Ashton Carter juga mengatakan bahwa kerjasama pertahanan Washington dengan Tokyo tidak lagi hanya dilakukan di perairan sekitar Jepang.”Ada Korea Utara, misalnya, dalam pencegahan perilaku provokatif. Itu merupakan upaya bersama yang penting dari aliansi [AS-Jepang] dan salah satu yang diperkuat dengan berbagai cara melalui pedoman. ”

Amerika Serikat berkomitmen untuk menggunakan semua opsi militer, termasuk senjata nuklir, untuk membela sekutu Jepang. (BACA:AS SIAP GUNAKAN SENJATA NUKLIR UNTUK BELA JEPANG)

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Jepang sepakat bahwa Kepulauan Senkaku sah milik Jepang yang dituangkan dalam perjanjian negara pertahanan, dan menentang setiap tindakan yang akan mengambil pulau-pulau dari negara.

Komentar Carter datang saat konferensi pers bersama anggota lain dari Security Consultative Committee (SCC) AS-Jepang termasuk Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida dan Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani.

Pada hari Selasa, Perdana Menteri Jepang diperkirakan akan tiba di Washington, di mana ia akan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama untuk membahas sejumlah isu bilateral, termasuk ekonomi dan kerjasama pertahanan, serta isu-isu keamanan regional. Pada hari Rabu, Abe dijadwalkan untuk menyampaikan pidato untuk sesi gabungan Kongres AS.