Dinasti Han
Dinasti Han memerintah China selama empat abad, dari 206 SM-220 M. Meskipun Dinasti Qin yang berkuasa sebelumnya menjadikan China bersatu, Dinasti Han membuat lebih maju dengan mengembangkan institusi yang menandai sebagian besar sejarah China.
Dinasti Han mampu mempertahankan birokrasi dan militer melalui sistem yang lebih efisien dan menyeluruh dibandingkan banyak kerajaan kontemporer. Selain itu, untuk meningkatkan pendapatan, Han menciptakan monopoli pada besi dan garam. Monopoli garam telah menjadi sumber tradisional pendapatan untuk negara China sejak itu, salah satu yang sepertinya masih berlangsung hingga 2014.
Pundi-pundi besar Han memungkinkan mereka untuk memperluas batas-batas China keluar dari jantung tradisional di lembah Sungai Kuning menuju apa yang sekarang China selatan. Wilayah ini nantinya terbukti sangat penting untuk China di masa depan karena dapat mendukung populasi besar melalui tanaman padi. Sebagian berkat kekayaan China selatan, pengembangan sosial politik China lebih besar dari tetangganya, yang memungkinkan China untuk dengan mudah mengalahkan mereka.
Satu pengecualian untuk ini, bagaimanapun, adalah masalah-abadi China yaitu orang-orang nomaden ke utara. Selama Han, mereka menghadapi orang-orang Xiongnu yang terus melakukan serangan. Dan inilah yanag mengharuskan dimulainya pembangunan Tembok Besar pada era Dinasti Qin. Selama Dinasti Han, China berusaha untuk mengepung musuh-musuhnya, yang menyebabkan sebuah ekspedisi ke arah barat yang hari ini dikenal dengan Xinjiang dan Central Asia.
Proses ini menjadikan China untuk pertama kalinya bersentuhan dengan peradaban lain, perkembangan mengejutkan orang China yang selama ini menganggap dirinya sebagai satu-satunya negara. China menjadi sadar ada peradaban India, Bactrians, Sogdians, Persia, dan banyak lagi. Hal inilah yang diperkirakan telah mendorong pengembangan rute perdagangan yang kemudian akan disebut sebagai Jalan Sutra.
Untuk mengontrol rute perdagangan dan mengepung musuh-musuh mereka, pasukan China menduduki Xinjiang selama beberapa dekade, yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan pengaruh mereka dalam ke barat. Buddhisme juga masuk China melalui rute ini.
Comments are closed.