Beberapa waktu lalu Raytheon Company mengumumkan telah mendapatkan kontrak senilai lebih dari US$ 2,0 miliar untuk memberikan sistem rudal Patriot ke pelanggan internasional yang dirahasiakan. Pada 23 April 2015 akhirnya Raytheon mengkonfirmasi bahwa pelanggan tersebut adalah Kerajaan Arab Saudi.
Kontrak, diberikan pada tanggal 2 April 2015 dan sebagai penjualan komersial langsung, dengan unit produksi Patriot baru yang digital dan lebih mampu dalam mendeteksi ancaman, identifikasi dan keterlibatan. Kontrak tersebut juga meliputi paket pelatihan dan dukungan peralatan lengkap.
“Dalam lima bulan terakhir Qatar, Korea dan sekarang mitra internasional ini memilih solusi Raytheon Global Patriot karena mereka memiliki keyakinan dalam sistem pertahanan udara dan rudal paling canggih di dunia,” kata Daniel J. Crowley, presiden Raytheon Integrated Defense Systems. “Termasuk kontrak terbaru ini, Raytheon telah memesan lebih dari US$ 5 miliar pada perintah Patriot internasional sejak akhir Desember 2014.”
Di varian terbarunya, Patriot melakukan perubahan dengan desain rudal baru yang dikenal sebagai MIM-104F dan disebut PAC-3 oleh Angkatan Darat AS. Karena miniaturisasi, tabung tunggal dapat menampung empat rudal PAC-3 atau lebih banyaks satu tabung dibandingkan PAC-2 . Upgrade juga telah meningkatkan cakupan rudal balistik yang mampu dilibas Patriot.
