Senjata Nuklir
Senjata nuklir adalah senjata yang paling berbahaya di Bumi. Kekuatan destruktif sangat besar dari senjata nuklir membuat mereka satu-satunya senjata yang mampu mempengaruhi peradaban manusia pada skala global. Diciptakan selama Perang Dunia II oleh ilmuwan dari rahasia Proyek Manhattan, senjata nuklir pertama diuji di Alamogordo, New Mexico pada tahun 1945. Senjata nuklir hanya digunakan dua kali dalam sejarah perang yakni di kota Hiroshima dan Nagasaki Jepang.
Perlombaan senjata nuklir Perang Dingin secara dramatis menggenjot produksinya tidak hanya pada kekuatan ledakan tetapi dalam hal jumlah. Bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima adalah sekitar 18 kiloton, atau setara dengan 18.000 ton TNT dalam hal ledakan.
Pada tahun 1960, pembom B-52 membawa bom termonuklir Mk.28 dengan hasil ledakan 1,1 megaton – atau 1.100.000 ton TNT. Pada tahun 1945, ada enam bom di seluruh dunia. Dan pada 1960 jumlahnya meledak meledak menjadi 22.069. Pada 1986, jumlahnya kembali meningkat menjadi 65.086.
Ketika Perang Dingin jumlahnya telah menyusut total di seluruh dunia hampir dua pertiga, namun dengan jumlah yang ada masih cukup untuk membunuh ratusan juta orang.
Kekuatan ledakan senjata nuklir hanya salah satu aspek yang sangat merusak. Tetapi yang juga sangat menakutkan adalah radiasi senjata nuklir yang tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi akan terus terseret ke berbagai generasi dan diturunkan melalui genentik.
Dalam kasus senjata nuklir, pada tahun 1982, sebuah studi yang ditugaskan untuk meneliti dampak lingkungan dari perang nuklir menemukan injeksi jelaga dan partikel lainnya menyusul perang nuklir yang akan memiliki efek pada iklim global, pendingin di seluruh dunia dan menyebabkan apa yang disebut “musim dingin nuklir”. Jadi jangan sampai senjata ini digunakan.