Koalisi pimpinan Arab Saudi Rabu 22 April secara mengejutkan menyatakan kampanye militer terhadap Yaman dinyatakan selesai. Mereka memulai fase baru dengan apa yang disebut ‘Operation Restoring Hope’ atau ‘Operation Mengembalikan Harapan’, menurut pernyataan dari kementerian pertahanan Saudi.
Fase ini akan fokus pada operasi kontra-terorisme, misi kemanusiaan, dan dialog politik di negara yang dilanda krisis. Serangan udara dianggap telah menghapus semua ancaman terhadap Arab dan negara-negara tetangga dengan penghancuran senjata berat dan rudal balistik yang disita oleh milisi Houthi dan pasukan pro-Saleh, menurut pernyataan oleh kementerian pertahanan.
Seorang juru bicara koalisi sebagaimana dikutip Sputnik mengatakan keputusan untuk mengakhiri operation Firmness Storm mengikuti permintaan dari pemerintah Yaman.
Sebelumnya Arab Saudi telah memerintahkan pasukan elite Garda Nasional untuk mempersiapkan diri guna ambil bagian dalam kampanye yang sedang berlangsung di negara itu terhadap militan di negara tetangga Yaman Houthi. Raja Saudi Salman dilaporkan sedang mempersiapkan untuk mengirim pasukan darat untuk berpartisipasi dalam kampanye militer, menandakan eskalasi berpotensi tajam untuk apa sejauh ini operasi udara.
Sebagaimana dilaporkan Business Insider, jika Garda Nasional dikirim ke Yaman, itu berarti bahwa Saudi mengirimkan salah satu alat yang paling efisien di Timur Tengah pengendalian internal yang mengintensifkan perang Yaman. Mengingat ukuran pasukan dan kemampuan, penyebaran mereka ke Yaman akan sinyal pergeseran besar dalam konflik.
