Angkatan Udara AS akan mengkonsolidasikan armada pembom jarak jauh mereka B-1 di bawah komando terpadu US Air Force Global Strike Command. Artinya bomber tersebut akan bergabung dengan bomber lainnya yakni B-2 dan B-52.
“Konsolidasi semua aset Angkatan Udara di bawah satu perintah akan membantu memberikan kepastian mempertahankan standar tinggi yang penting dalam pengelolaan pasukan bomber kita,” kata Sekretaris Angkatan Udara Deborah Lee James, Senin 20 April 2015.
Sebanyak 63 pembom B-1 bersama7.000 personel akan ditransfer dari Air Combat Command ke Global Strike Command, pada 1 Oktober 2015.
“Konsolidasi semua pembom dengan kemampuan konvensional dan nuklir dalam perintah yang sama memungkinkan Angkatan Udara untuk merampingkan Global Strike dan misi pencegahan strategis, serta menciptakan dampak positif yang berlangsung selama kemampuan strike global Angkatan Udara,” Kepala Angkatan Udara AS Staf Umum Mark Welsh kata III sebagaimana dikutip Sputnik News.
Angkatan Udara AS mengatakan penataan kembali ini akan menyebabkan koordinasi yang lebih baik dalam pelatihan, taktik, doktrin dan modernisasi dan akuisisi pesawat.
Comments are closed