Pada Sabtu 18 April 2015, dua jet tempur Typhoon Angkatan Udara Italia yanag dikerahkan di Šiauliai, Lithuania, untuk misi Baltic Air Policing NATO terbang cepat untuk mengidentifikasi dan mengawal sebuah pesawat patroli Rusia ke dekat wilayah udara Latvia.
Take off peringatan dari pesawat QRA diperintahkan oleh CAOC (Combined Air Operations Centre) di Uedem, Jerman untuk mencegat Il-20 Rusia yang melakukan sortie mata-mata rutin di Laut Baltik.
Pencegatan ini adalah yang ke-27 kalinya dilakukan F-2000 (sebutan lain Typhoon) Italia sejak Angkatan Udara Italia mengambil alih peran utama Baltic Air Policing pada tanggal 1 Januari. Sebagaimana ditulis The Aviationist Minggu 19 April 2015, jumlah yang bisa disebut cukup tinggi.
Salah satu dari 27 misi diterbangkan oleh Typhoon Italia diluncurkan untuk mencegat bomber Tu-22M Backfire yang terbang dengan kecepatan supersonik menuju Swedia.
Sejak bergabungnya Crimea ke Rusia dan diikuti krisis Ukraina, aktivitas Rusia di wilayah Baltik telah meningkat memaksa jet tempur NATO yang ditugaskan untuk Quick Reaction Alret (QRA) atau reakasi siaga cepat di beberapa pangkalan udara di Lithuania, Estonia dan Polandia, untuk melacak untuk mengidentifikasi pesawat-pesawat militer Moskow yang sering dituduh terbang dengan mematikan transponder
Pesawat Rusia yang berbasis di Kaliningrad Oblast juga mencegat pesawat mata-mata NATO di daerah. Terakhir Amerika protes karena jet tempur Rusia terlalu dekat saat mengawal sebuah pesawat mata-mata mereka hingga memunculkan risiko tabrakan.