
Pada akhir 2010, Presiden AS Barack Obama menerapkan strategi perang baru di Afghanistan yakni dengan menekankan tindakan langsung oleh Pasukan Operasi Khusus Amerika.
Gelombang dari operasi itupun luar biasa. Terjadi peningkatan penyergapan, serangan darat di malam hari hingga meningkatnya serangan udara. Ribuan pemimpin Taliban dan prajurit kelas bawah tewas. 2010 Amerika benar-benar menciptakan neraka di bumi Afghanistan.
Ditulis War is Boring yang mengutip data dari Freedom of Information Act menyebutkan lonjakan komando akhir-2010 terjadi di tengah eskalasi perang yang luas setelah sembilan tahun penjajahan Amerika di Afghanistan. Pada akhir 2009 dan awal 2010, Obama mengirim tambahan 30.000 tentara AS ke Afghanistan untuk bergabung dengan sekitar 70.000 personel yang sudah ada.
Pada saat itu Obama meminta dilakukan perubahan strategi perang dengan mengurangi kontak senjata dengan Taliban dan lebih fokus pada pengamanan kota-kota utama, melatih pasukan Afghanistan dan memperkuat pemerintah daerah.
Tapi semua berubah pada pertengahan 2010 ketika Obama merilis strategi baru. Sementara Angkatan Darat dan Marinir pasukan reguler bekerja untuk mengamankan kota-kota, melatih pasukan Afghanistan dan mendukung administrator lokal, Pasukan Operasi Khusus akan bergerak ke jantung Taliban dan langsung menyerang pertahanan kelompok tersebut. Misi ini ditandai dengan bom yang dijatuhkan akan semakin banyak, penggerebekan pasukan khusus lebih intensif dan sejenisnya. Selama tahun 2010, terjadi peningkatan enam kali lipat operasi komando Amerika di Afghanistan.
Statistik resmi menunjukkan selama enam bulan terakhir tahun 2010, pasukan koalisi melakukan lebih dari 7.000 misi khusus yang membunuh atau menangkap lebih dari 600 pemimpin militan dan 2.000 milisi tewas.
Dan gelombang operasi khusus dipercepat hingga akhir tahun. Dari pertengahan September sampai pertengahan Desember, diluncukan 1.784 misi yang mengakibatkan 880 pemimpin Taliban terbunuh dan ditangkap. “Penggerebekan juga membunuh 384 pejuang-tingkat yang lebih rendah dan menangkap 2.361 pemberontak lagi,” bunyi laporan tersebut.
Operasi khusus juga didukung sepenuhnya oleh Air Force Special Operations Command (AFSOF). Namun pada tahun 2010 mereka masih menggunakan pesawat tua seperti MC-130. Pesawat ini terbang rendah dengan sensor khusus membawa pasukan komando ke wilayah musuh di malam hari. AC-130 juga menyerang dengan senapan mesin, meriam howitzer dan memukul pemberontak dari 1.200 pejuang musuh udara membunuh pada tahun 2010 saja.
Pengelola di depot Angkatan Udara hanya harus bekerja lebih keras. Di Robins Air Force Base di Georgia, di mana cabang terbang merombak banyak pesawat yang besar, mekanik bekerja hampir 24 jam di empat hangar khusus, memperbaiki dan membangun kembali AFSOC C-130.
Bahkan pada 2010 4.000 misi penerbangan AFSOC antara bulan Mei dan Agustus-telah mengakibatkan kerusakan serius pada C-130-termasuk korosi yang tak terduga pada landing gear dan landai belakang. Satu pesawat lain yakni MC-130 juga akhirnya menghabiskan delapan bulan di overhaul, di mana pekerja harus mengganti 100 komponen utama.
Sumber: War is Boring