
Kepala Komite Hubungan Internasional Dewan Federasi Rusia Konstantin Kosachev menilai kekhawatiran terkait pasokan sistem pertahanan udara S-300 dari Rusia untuk Iran dirasakan oleh mereka yang tak mau menghentikan serangan bom di negara tersebut.
“Sepertinya pasokan sistem pertahanan udara Rusia S-300 ke Iran paling dipermasalahkan oleh mereka yang tak mau berhenti membombardir Iran,” kata Kosachev. Ia tidak menyebutkan kubu mana yang Iran atau musuhnya yang lebih sulit untuk memulai perdamaian.
Pada Senin (13/4), Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani kebijakan yang mengizinkan industri militer Rusia memasok S-300 untuk Iran. Kebijakan tersebut diberlakukan dengan segera.
Kremlin belum tahu pasti kapan sistem pertahanan udara tersebut akan mulai dikirim ke Iran, namun di saat yang sama pihak Kremlin menyatakan tak ada halangan untuk hal itu saat ini.
Amerika Serikat tetap keberatan terhadap langkah Rusia yang ingin menjual S-300 ke Iran. Pernyataan terbaru datang dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.