Gara-gara Amerika dan Eropa menjatuhkan sanksi ke Rusia, Angkatan Udara Bulgaria terancam lumpuh. Mereka tidak bisa merawat armada MiG-29 tempur milik mereka. Akibanya dari 14 Fulcrum yang ada, hanya ada 2 yang kemungkinan masih bisa melayani pada 2015 ini.
Komandan Angkatan Udara Bulgaria Jenderal Rumen Radev seperti dilaporkan kantor berita Rusia RIA Novosti, Â menyesalkan bahwa militer negara itu telah tak mampu memperbaiki mesin pesawat MiG-29 dan tidak bisa melakukan pemeliharaan preventif selama bertahun-tahun. “Tidak mungkin untuk membeli suku cadang dan perbaikan pesawat buatan Rusia karena pengenaan sanksi terhadap Rusia”, kata Radev.
Menurut sumber-sumber terbuka, Angkatan Udara Bulgaria memiliki 12 MiG-29 dan 2 MiG- 29UB dua kursi untuk pesawat latih, selain kendaraan tempur lainnya.
Radev mengatakan bahwa situasi telah mendorong Bulgaria untuk mempertimbangkan beralih ke tetangga NATO terdekatnya Yunani dan Turki untuk melindungi wilayah udara Bulgaria. Dia menambahkan bahwa pertahanan bersama akan menjadi langkah terbaik.
Pada saat yang sama, Radev membuat jelas bahwa menciptakan sistem pertahanan tersebut akan membutuhkan agngaran, yang katanya Bulgaria saat ini tidak dapat mampu.
Radev mengatakan bahwa pilihan lain bisa menjadi pembentukan perisai pertahanan udara di Bulgaria yang akan didukung oleh NATO, sistem yang katanya sudah di tiga negara Baltik.
