India memang kerap sial dalam pengadaan peralatan militernya. Setelah bermasalah dalam pembelian Rafale dan kerjasama pembangunan jet tempur siluman dengan Rusia yang tak kunjung jelas, program upgrade Jaguar pun bermasalah.
Angkatan Udara India (IAF) telah mengumumkan akan melakukan upgrade armada SEPECAT Jaguar armada oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) pada tahun 2010. Rencana upgrade selesai pada 2017-2018 sepertinya sulit dipenuhi, kata sumber-sumber resmi.
IAF berencana untuk memodifikasi 123 Jaguar dengan mesin turbofan Honeywell F-125IN yang lebih kuat dan Display Attack Ranging Intertial Navigation-III (DARIN-III) avionik suite.
Sebagaimana disebutkan IHS Jane Kamis 17 April 2015, retrofit termasuk melengkapi versi IS / IM / IB dari Jaguar bermesin ganda yang dilantik menjadi layanan IAF dari tahun 1980 dan seterusnya, dengan electronic warfare (EW) suite yang menggabungkan buatan lokal Radar warning receiver (RWR) Tarang ), kemampuan autopilot, dan meningkatkan cockpits dan unit head up display.
Jaguar upgrade IS / IM versi akan dipersenjatai dengan Textron CBU-105 sensor fused weapons dari Amerika Serikat dan MBDA’s Advanced Short-Range Air-to-Air Missiles (ASRAAM). Kedua sistem ini telah diakuisi.
Namun, upgrade menghadapi masalah karena kegagalan Kementerian Pertahanan (MoD) untuk menyimpulkan kontrak guna mendapatkan 280 mesin Honeywell F-125IN dengan nilai sekitar USD2.5 miliar. F-125N akan menggantikan Rolls-Royce Adour Mk 811 mesin.
Marsekal Arup Raha menyatakan keprihatinan atas penundaan ini di Aero India 2015 di Bangalore pada bulan Februari. Sumber-sumber resmi mengatakan MoD ragu-ragu untuk memutuskan pembelian mesin F-125IN dari Honeywell yang muncul sebagai satu-satunya penawar setelah Rolls-Royce menarik diri dari kompetisi di 2010-11.