Polandia Memulai Ambisi Upgrade Kekuatan Militer

Polandia Memulai Ambisi Upgrade Kekuatan Militer

polandia
Polandia telah dimulai sebuah proyek pertahanan ambisius, yang mencakup sistem anti-rudal, kapal selam dan lapis baja pengangkut personel; Sementara negara-negara Eropa Timur yang lain juga meningkatkan belanja militer mereka sebesar 8,4 persen dari tahun 2014.

Polandia telah meluncurkan sebuah proyek pertahanan 10 tahun ambisius yang bertujuan meningkatkan kekuatan militernya; Sementara negara-negara Eropa Timur lainnya memotong anggaran militer mereka, Polandia meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka sebesar 8,4 persen dari 2014.

Menurut Wakil Menteri Pertahanan Czeslaw Mroczek, pada bulan April Polandia akan memilih pemasok sistem pertahanan anti-rudal yang kabarnya akan menelan biaya hingga US $ 10 miliar. Secara total, Warsawa berencana untuk menghabiskan sekitar US$ 42 miliar untuk upgrade militer selama sepuluh tahun ke depan.

Program modernisasi militer Polandia termasuk perisai rudal pertahanan, sistem anti-pesawat, kapal selam, pesawat tempur, kendaraan lapis baja pengangkut personel. Peningkata besar-besaran anggaran militer ini jelas terkait konflik Ukraina yang disebut sebagian pihak sebagai buah agresivitas Rusia.

Polandia telah menjadi salah satu kritikus paling vokal dari Kremlin, menggambarkan Rusia sebagai agresor dan ancaman bagi Eropa Timur. Mantan Presiden Polandia Lech Walesa mendesak negara-negara Barat untuk “menakut-nakuti” Rusia dengan senjata nuklir.
Lain negara anggota NATO yang menghabiskan 2 persen dari PDB pada tujuan militer tahun lalu adalah Estonia, bekas Republik Soviet.

Tallinn juga berencana untuk meningkatkan kemampuan pertahanan, meningkatkan pengeluaran militer sebesar 7,3 persen dari tahun 2014 sampai 2015. Latvia dan Lithuania juga telah menaikkan belanja militer mereka di tahun 2015 masing-masing sebesar 14,9 dan 50 persen.
Sementara itu, Ukraina, yang menghadapi masalah keuangan yang luar biasa dan membutuhkan bailout internasional, meningkatkan pengeluaran militernya sebesar 23 persen pada tahun 2014 atau hampir dua kali lipat anggaran tahun 2015.