Kapal Angkatan Laut USS America, yang pertama dari kelasnya, secara kontroversial harus diubah untuk bisa menangani F-35. Padahal kapal itu baru masuk layanan beberapa bulan dan harus masuk upgrade yang membutuhkan waktu 40 minggu agar bisa didarati siluman bawel satu ini.
Program F-35 yang sejak awal penuh dengan kontroversi baik dalam kemampuan dan anggaran kini makin merepotkan platform lain. Salah satunya kapal 45.000 ton USS America.
Kapal serbu amfibi yang baru ditugaskan musim gugur yang lalu dengan meriah, sekarang harus kembali ke dermaga kering untuk beberap bulan. Kapal ini harus menerima upgrade patchwork yang memungkinkan F-35B bisa mendarat dan tarbang.
Sebagaimana dikutip foxtrotalpha kapal ini sudah hampir lain tahun di dermaga kering untuk dibangun dengan anggaran hampir US$ 7 miliar dan hanya akan ada dua kapal yang dibuat. Tetapi untuk mendarat F-35B pun harus dibesut ulang.
Jenderal Robert Walsh, Direktur Angkatan Laut dari Ekspedisi Warfare, dikutip DoDbuzz.com baru-baru ini mengatakan masalah flightdeck yang panas telah menjadi salah satu yang memalukan untuk program F-35. Awalnya mereka yakin panas dari mesin besar F-35B tidak akan memerlukan modifikasi untuk operasi kapal amfibi. Dimana AV-8B Harrier bisa pergi, F-35B bisa pergi.
Hal ini ternyata salah besar. Knalpot panas F-35B memiliki kemampuan untuk tidak hanya membuat kapal hangus, mereka dapat mencairkannya. Akibatnya, anggota struktur yang rumit harus ditambahkan di bawah titik tujuh dan sembilan (F-35B hanya akan dapat mendarat di dua tempat tersebut) di USS American, dan lapisan permukaan dek baru harus ditambahkan dengan harapan menjaga panas tinggi jet. Modifikasi ini bukan perkara sederhana. Karena banyak alat yang sudah diinstal dan harus dicopot lagi
Mungkin apa yang paling mengejutkan adalah bahwa tidak hanya kapal yang dirancang untuk F-35 tidak siap secara struktural untuk mengoperasikan pesawat itu, tapi intelektual kapal tidak siap untuk berurusan dengan itu. Benar-benar siluman bawel.
