China Dipastikan Jadi Pembeli Pertama S-400

China Dipastikan Jadi Pembeli Pertama S-400

Sistem rudal anti udara S-400
Sistem rudal anti udara S-400

China dipastikan telah membeli rudal sistem pertahanan S-400 dari Rusia, Direktur jenderal perusahaan ekspor senjata Rusia Rosoboronexport Anatoly Isaikin mengatakan hal tersebut kepada harian Kommersant dan dikutip kantor berita Tass Rusia Senin 13 April 2015.

Isaykin menolak untuk mengungkapkan persyaratan kontrak, tetapi menegaskan bahwa China telah menjadi pembeli pertama sistem pertahanan udara paling mutakhir itu. Kepala Rosoboronexport mengatakan bahwa industri pertahanan Rusia wajib untuk mengutamakan memasok sistem pertahanan udara S-400 ke Kementerian Pertahanan Rusia, meskipun fakta bahwa banyak negara asing yang tertarik untuk membeli sistem ini.

Sistem, yang mampu meluncurkan hingga 72 rudal dan membidik hingga 36 target secara simultan ini masuk  layanan pada tahun 2007 untuk menggantikan sistem S-300. S-400 Triumf dirancang untuk melindungi dari serangan udara, strategis, cruise, rudal balistik taktis dan rudal balistik operasional dan menengah.

Biro desain Almaz bertanggung jawab untuk pengembangan S-400 Triumf. Ini adalah sistem yang dirancang untuk mencegat berbagai sasaran darat dan udara, seperti pesawat siluman, cruise dan rudal balistik pada jarak 400 km.

S-400 memiliki kode nama SA-21 Growler dan merupakan upgrade dari sistem rudal S-300 dengan fitur tiga rudal yang berbeda, termasuk jarak sangat panjang 40N6, jarak jauh 48N6 dan rudal jarak menengah 9M96.

Selain China, sistem juga telah menarik minat dari sejumlah negara asing, termasuk Arab Saudi, Belarus, dan Turki. Rusia berencana untuk membeli hingga 200 peluncur (masing-masing dengan dua atau empat rudal) pada tahun 2015, dan mempensiun S-300 dan S-200. Ini berarti menyebarkan sedikitnya 18 batalyon pada 2017 dan 56 pada tahun 2020

China berencana untuk menyebarkan batalyon S-400 pertamanya untuk menghadapi Taiwan. Batalyon selanjutnya akan dikerahkan untuk menangani Jepang, Korea Selatan dan Vietnam.