
Proyek tanker baru dari Angkatan Udara AS KC-46 Pegasus sangat mungkin untuk tertunda hingga satu tahun jika melihat laporan terbaru dari Kantor Akuntabilitas Pemerintah atau Government Accountability Office (GAO) AS.
Menurut pengawas resmi Amerika periode uji terbang yang diusulkan hanya tiga bulan sebelum Pentagon perlu memutuskan apakah produksi mendapat lampu hijau sulit untuk mendapat izin.
“Boeing tetap beresiko tidak mampu menunjukkan kemampuan pengisian bahan bakar di udara pada waktunya untuk memenuhi tanggal keputusan produksi baru karena bagian akhir pengiriman, cacat software, dan uji terbang, yang dapat mengakibatkan penundaan tambahan,” demikian bunyi laporan GAO seperti dikutip Airheadsfly Minggu 12 April 2015. “Secara signifikan lebih sedikit pengujian sekarang akan dilakukan sebelum keputusan (untuk melanjutkan dengan produksi).”
GAO berharap bahwa program uji terbang yang direncanakan 13 bulan akan dihormati. Direncanakan Juli 2015 yang pertama dari empat 767-200 yang dijadikan KC-46 akan dibawa ke langit dengan peralatan pengisian bahan bakar dalam penerbangan telah diinstal, dengan Pentagon saat ini masih memegang tanggal keputusan produksi pada bulan Oktober.
Prototipe KC-46 memang membuat penerbangan pertama pada bulan Desember 2014, namun hanya sebagai pesawat kargo tanpa teknologi dan software untuk menjadikannya sebagai pesawat tanker.
Namun, Boeing yakin bahwa itu akan memenuhi semua apa yang diharapkan untuk melakukan, dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Angkatan Udara AS berencana membeli 175 KC-46A Pegasus untuk mulai menggantikan lebih dari 400 pesawat armada KC-135.