India tidak akan menerima jet tempur Rafale pertama dari Perancis Dassault Aviation selama dua setengah tahun dan isu-isu rumit termasuk harga masih harus diselesaikan, menteri pertahanan India mengatakan pada hari Sabtu 12 April 2015.
Komentar Manohar Parrikar datang sehari setelah India memutuskan untuk memerintahkan 36 Rafale . (BACA: MUNGKIN INDIA HANYA BELI 63 JET RAFALE)
Meski pesanan diharapkan disampaikan sesegera mungkin untuk segera mengganti pesawat tempur yang sudah menua tetapi syarat dan kondisi dari kesepakatan – yang diperkirakan senilai sekitar US$ 4,25 miliar masih harus membutuhkan banyak pembahasan.
“Mungkin butuh 2-2,5 tahun untuk mendapatkan pesawat pertama,” kata Parrikar kepada wartawan sebagaimana dikutip Reuters.
India dan Perancis telah melakukan negosiasi pembelian Rafale selama tiga tahun. Sebuah perjanjian untuk membeli 126 jet yang disepakati 2012 terhenti karena masalah biaya dan sengketa perakitan 108 pesawat di India.
Para pejabat militer India telah memperingatkan risiko angkatan udara mereka akan merosot tanpa pesawat tempur baru.
Ketergantungan pada armada berbeda dari MiG Rusia dan Mirage Prancis, bersama yang lebih modern Rusia Sukhoi Su-30-an, telah membuat kekuatan mereka menjadi rentan. Setengah dari jet tempur India yang akan pensiun pada tahun 2024.
Angkatan udara India memiliki 34 skuadron operasional atau turun dari 39 di awal dekade ini. Padahal harusnya negara ini memiliki 42 skuadron. Rafale diharapkan untuk menggantikan MiG dan Mirage.