4. Menjadikan Nouri al-Maliki Sebagai Perdana Menteri Irak

Ketika Nouri al-Maliki terpilih menjadi Perdana Menteri Irak pada tahun 2006, Amerika Serikat benar-benar melihatnya sebagai kemenangan besar di negara itu. Setelah perdana menteri pasca-perang pertama, Ibrahim al-Jaafari, jatuh. Maliki dipandang sebagai seseorang yang bebas dari kepentingan Iran.
Baru-baru ini, telah dilaporkan bahwa Maliki ternyata tidak lebih dari boneka Iran. Di Filkins ‘New Yorker Expose, ia melaporkan bahwa Suleimani mengatur kesepakatan yang menempatkan Maliki dalam kekuasaan, mencari dukungan dari para pemimpin Syiah dan Kurdi yang akhirnya menempatkan Maliki dalam kekuasaan. Suleimani menawarkan manfaat bagi orang-orang yang setuju pengangkatan Maliki, termasuk kesepakatan untuk membangun pipa minyak yang menguntungkan Suriah.
Sekarang tampak Maliki telah membantu Iran menghindari sanksi ekonomi Barat melalui industri perbankan Irak. Dia menyediakan Suleimani dengan hasil 200.000 barel minyak Irak perhari. Jika semua itu benar, maka tidak ada keraguan Suleimani adalah orang yang paling berkuasa di negara keempa di Liga Arb yang paling padat penduduknya