Software F-35 Terlambat, Lockheed Risiko Kehilangan Rp520 Miliar

Software F-35 Terlambat, Lockheed Risiko Kehilangan Rp520 Miliar

140507-N-ZZ999-110

Lockheed Martin bisa kehilangan hingga US$40 juta atau sekitar Rp520 miliar karena itu terlambat memberikan perangkat lunak untuk F-35 agar pesawat ini dinyatakan memiliki kesiapan tempur.

Uang itu bagian dari dana sebesar US$ 100 juta dari kantor program insentif Pentagon untuk Lockheed, kontraktor pada program F-35 yang secara total telah menyedot uang US$391,1 miliar atau sekitar Rp5,84 biliun tersebut. Insentif diberikan untuk melengkapi tiga versi F-35 dengan perangkat lunak yang diperlukan untuk memberikan jet kemampuan tempur yang semakin canggih.

Lockheed tidak mungkin untuk mendapatkan banyak biaya untuk perangkat lunak awal, yang dikenal sebagai 2B, menurut Angkatan Udara Letnan Jenderal Christopher Bogdan, kepala kantor program F-35 Pentagon.

F-35, yang dibangun di barat Fort Worth, adalah sebuah komputer terbang, dengan masing-masing pesawat memiliki lebih dari 8 juta baris kode. Penerbangan pengujian perangkat lunak 2B, untuk memberikan kemampuan pesawat pertama seperti yang dijanjikan  seharusnya selesai pada akhir Februari atau  sekitar empat bulan terlambat. Dan kini mungkin baru bisa diberikan pada pertengahan Juni, menurut Pentagon.

Bogdan mengatakan kekurangan ditemukan dalam sorti tes yang paling rumit, ketika empat F-35 berlatih mengamati ancaman udara dan darat, lewat informasi data link satu sama lain dan menggunakan komputer mereka untuk memadukan data dan menghasilkan gambar yang sama. ”Perangkat lunak ini kadang-kadang menciptakan gambaran yang tidak akurat untuk pilot,” katanya.

Pengujian diperpanjang sampai kelemahan perangkat benar-benar ditemukan jalan keluar untuk kemudian baru dinyatakan F-35 memiliki kemampuan tempur awal, yang dijadwalkan akan dicapai Juli. Bogdan mengatakan tujuannya adalah untuk menghilangkan kekurangan yang paling serius dan kemudian dinyatakan siap tempur.

Korps Marinir akan menjadi kesatuan pertama yang akan menerima pesawat tempur ini. Sebanyak 10 pesawat untuk Marinir yang akan diberikan kemungkinan belum akan memiliki kemampuan penuh. Kemampuan awal mencakup hanya membawa empat senjata, semua internal, misalnya. Kemudian F-35 akan mampu membawa lebih banyak dan lebih bervariasi senjata, beberapa dari mereka dipasang di bawah sayap.

Juru bicara Lockheed Michael Rein mengatakan dalam sebuah email “Pertama dan terutama, kami fokus pada pelaksanaan pengujian perangkat lunak 2B untuk memberikan kemampuan total ke Kantor Program Bersama dan Korps Marinir.” Biaya penghargaan 2B adalah hanya sebagian dari keseluruhan biaya software.

 

 

6 Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed