Skorpion, Andalan Baru Pasukan Khusus Rusia

Skorpion, Andalan Baru Pasukan Khusus Rusia

Skorpion-LTA3

MOSKOW: Perusahaan Rusia Zashita telah selesai merancang kendaran lapis baja terbaru Skorpion-LTA. Kendaraan ini akan digunakan oleh Pasukan Khusus Rusia dalam misi pengintaian dan operasi anti-teroris. ‘Kalajengking’ berbobot empat ton ini mampu mengangkut lima personel tentara dan 1,5 ton kargo. Ia dapat berjalan di tengah medan buruk, padang pasir, hingga pegunungan, serta mampu menangkal tembakan senapan api ringan, shrapnel, dan bahkan ledakan bom rakitan yang berbobot hingga 4,4 pon.

Seteru Pink Panther

Kendaraan lapis baja ringan berkapasitas hingga 1,5 ton sudah tak aneh lagi bagi pasukan khusus negara-negara maju. Kendaraan jenis ini biasanya digunakan untuk patroli, mengawal rombongan militer, atau ditempatkan di garis belakang pertahanan. Pasukan khusus Inggris Resimen SAS 22 yang legendaris telah menggunakan kendaraan serupa buatan Land Rover yang dijuluki Pink Panther selama bertahun-tahun. Sementara, pasukan khusus Amerika Serikat (US Joint Special Operations Command) telah mengadopsi kendaraan jenis Pintsgauer buatan perusahaan Australia Steyr-Daimler pada akhir era 1990-an.

Pink Panther
Pink Panther

Kini, Pasukan Khusus Rusia akan segera memiliki kendaraan lapis baja ringan baru, yakni Skorpion buatan perusahaan Zashita. Dalam situs resmi perusahaan tersebut tertulis bahwa tingkat perlindungan kendaraan lapis baja ini masuk dalam kategori 6a, yakni mampu menahan serangan peluru B-32 dari senapan runduk SVD.

Skorpion-LTA memiliki pelindung tingkat empat, yang merupakan klasifikasi tertinggi kemampuan pelindung versi Barat. Pelindung tersebut mampu menahan serangan peluru kaliber 7,62 mm. “Dengan kemampuan perlindungan setangguh itu, dikombinasikan dengan tingkat mobilitas yang tinggi, Skorpion lebih unggul dibanding kendaraan serupa buatan negara lain, termasuk kendaraan tipe VPS buatan perusahaan Panhard asal Prancis yang ternama. VPS mampu menahan ledakan bom rakitan karena memiliki pelindung di bagian bawah, tapi perlindungan pada badan kendaraan masih kalah dibanding Skorpion,” kata Oleg Kovshar, pakar militer yang merupakan editor situs berita Military Frontier.

NEXT: MELAWAN HARIMAU